TUNIS (Arrahmah.com) – Setelah menyatakan organisasi Islam di Tunisia, Ansar al-Shariah sebagai organisasi “teroris”, otoritas sekuler Tunisia kembali bermanuver dalam apa yang mereka sebut perang melawan “terorisme”, kini mereka berencana mendirikan zona penyangga militer di perbatasan selatan negara tersebut.
Tunisia akan mendirikan zona penyangga di wilayah selatan yang berbatasan dengan Libya dan Aljazair untuk memerangi “terorisme”, ujar pernyataan Menteri Pertahanan rezim, Rachid Sabbagh pada Kamis (29/8/2013).
“Menyiapkan zona ini sangat diperlukan karena situasi saat ini dan untuk melawan ancaman yang menggantung di Tunisia, termasuk ‘terorisme’ dan perdagangan senjata,” klaim Menteri Pertahanan seperti dilansir Al Arabiya.
Dia tidak memberikan rincian spesifik di mana zona akan dibentuk, namun menekankan bahwa wisatawan yang mengunjungi daerah itu akan membutuhkan izin khusus dari pihak yang berwenang.
Sabbagh juga mengatakan langkah ini akan berlangsung satu tahun, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Tentara Tunisia melancarkan operasi militer pada 1 Agustus lalu di tempat yang mereka curigai sebagai persembunyian “militan”, di Gunung Chaambi yang berbatasan dengan Aljazair.
Operasi itu dilancarkan setelah delapan tentara ditemukan tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)