TUNIS (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Tunisia telah menahan 30 pengungsi Palestina di Airport Carthage, termasuk tiga anak-anak di bawah usia sepuluh tahun, serta empat orang perempuan dan seorang laki-laki muda yang telah dianiaya oleh rezim Suriah karena menolak untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Suriah. Mereka semua berhasil melarikan diri dari konflik di Suriah, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Kamis (22/5/2014).
Sebuah kelompok aktivis hak asasi manusia di Tunisia, Suriah dan Palestina mengatakan bahwa pihak berwenang Tunisia tetap mendeportasi pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Suriah, meskipun konstitusi baru Tunisia telah menetapkan bahwa mereka berhak mendapatkan suaka.
Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada rakyat Tunisia bahwa hal ini terjadi karena masyarakat sipil Tunisia masih lemah dalam masalah imigrasi dan suaka dan media massa mengabaikan ancaman yang dihadapi oleh para pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah.
Menurut pernyataan kelompok itu, pada awal Mei otoritas Tunisia telah mendeportasi ke Lebanon sebanyak 15 pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Suriah. “Mereka sekarang menghadapi risiko diserahkan kembali kepada rezim Suriah dan nasib mereka tidak jelas.”
Tunisia juga telah mendeportasi 4 pemuda Suriah ke Turki bersama dengan 4 pengungsi Palestina yang lain yang juga melarikan diri dari Suriah.
“Situasi pengungsi yang melarikan diri dari Suriah dan datang ke Tunisia merupakan salah satu persoalan yang paling menonjol, mengingat bahwa para pengungsi tersebut kesulitan memperoleh tempat tinggal yang sah,” kelompok tersebut menyimpulkan.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa masyarakat sipil di Tunisia kurang menghargai hak asasi manusia dan martabat para pengungsi.
(ameera/arrahmah.com)