TUNIS (Arrahmah.com) – Polisi Tunisia kembali menahan 41 pendemo setelah demonstrasi digelar untuk menentang langkah-langkah “penghematan” di negara Afrika Utara tersebut, ujar kementerian dalam negeri pada Senin (15/1/2018) dengan jumlah orang yang ditangkap mencapai sekitar 850 orang.
Protes yang dimulai sekitar seminggu yang lalu, meletus lagi pada Ahad (14/1), didorong oleh kemarahan rakyat Tunisia terhadap pajak dan kenaikan harga yang diberlakukan oleh pemerintah yang diklaim untuk memangkas defisit anggaran.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa para pemuda melemparkan batu ke mobil polisi dan membakar ban sebelum pasukan keamanan menembakkan gas air mata di distrik Ettadamen, Tunis, pada Ahad malam. Demonstrasi juga digelar di distrik Kram.
“Gerakan (demonstrasi) terbatas di Ettadamen, Daoura, Hicher dan Kram di ibu kota dan di Sidi Bouzid dan Feriana,” ujar Khelifa Chibani, juru bicara kementerian dalam negeri.
Sebanyak 41 pendemo ditangkap, ungkapnya.
Aksi unjuk rasa tetap digelar meskipun pemerintah Tunisia mengklaim bahwa mereka akan memberikan bantuan ekstra bagi keluarga miskin dan yang membutuhkan untuk merespon gelombang demonstrasi tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)