JAKARTA (Arrahmah.com) – Aplikasi pesan singkat WhatsApp yang digunakan jutaan orang di seluruh dunia, akhirnya memutuskan untuk menunda kebijakan privasi terbarunya setelah sejumlah penggunanya beramai-ramai meninggalkan aplikasi tersebut dan beralih ke apikasi lainnya seperti Telegram, Signal, bahkan BiP buatan Turki.
Manajemen WhatsApp mengungkapkan karena banyaknya pengguna yang merasa kebingungan dan memperoleh disinformasi terkait rencana kebijakan privasi baru tersebut, WhatsApp pun memutuskan untuk memperpanjang waktu pembaruan hingga 15 Mei 2021, diperpanjang dari tenggat sebelumnya yang ditentukan pada 8 Februari 2021, lansir CNBC (17/1/2021).
“WhatsApp mendapati banyak penggunanya yang merasa kebingungan karena pembaruan kebijakan privasi. WhatsApp juga mendapati banyak disinformasi yang beredar sehingga menimbulkan keresahan bagi para pengguna,” ungkap Manajemen WhatsApp melalui keterangan tertulisnya.
“Oleh karena itu, WhatsApp memutuskan untuk memberikan perpanjangan waktu untuk pengguna meninjau dan menerima pembaruan ini hingga tanggal 15 Mei 2021,” lanjut keterangan tersebut.
Manajemen WhatsApp pun menyampaikan tidak akan ada akun pengguna yang dihapus pada 8 Februari 2021.
“Tidak akan ada akun pengguna yang dihapus pada tanggal 8 Februari 2021. Dalam periode ini, WhatsApp juga akan terus berupaya meluruskan disinformasi yang beredar, agar penggunanya memahami dengan jelas terkait pembaruan kebijakan privasi ini.”
Manajemen WhatsApp mengingatkan bahwa kebijakan privasi WhatsApp yang baru tidak memengaruhi chat atau percakapan antar-akun maupun grup pribadi para pengguna.
“Perlu diingat pula, kebijakan privasi WhatsApp yang baru TIDAK memengaruhi chat atau percakapan antar akun maupun grup pribadi para pengguna kami. Pembaruan kebijakan privasi ini hanya berlaku untuk percakapan dengan akun Bisnis yang menggunakan WhatsApp Business API dan memilih provider hosting di luar WhatsApp,” tulis keterangan WhatsApp.
Dalam blognya pada 15 Januari 2021, WhatsApp juga menuliskan bahwa dengan pembaruan ini, tidak ada yang berubah.
Sebaliknya, pembaruan menyertakan opsi baru yang harus dimiliki orang untuk mengirim pesan ke bisnis di WhatsApp dan memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara mereka mengumpulkan dan menggunakan data. Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, pihaknya berpendapat, lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa mendatang dan layanan baru ini penting untuk diketahui orang-orang.
“Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook,” tulis WhatsApp dalam blognya.
“Kami sekarang memundurkan tanggal di mana orang akan diminta untuk meninjau dan menerima persyaratan. Tidak ada seorang pun yang akunnya akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari. Kami juga akan melakukan lebih banyak hal untuk menjernihkan kesalahan informasi seputar cara kerja privasi dan keamanan di WhatsApp. Kami kemudian akan meminta orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada 15 Mei.”
WhatsApp mengatakan mereka mencoba membantu menghadirkan ‘end to end‘ enkripsi untuk semua orang di seluruh dunia dan pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan teknologi keamanan ini sekarang dan di masa depan.
“Terima kasih kepada semua orang yang telah menghubungi kami dan untuk begitu banyak orang yang telah membantu menyebarkan fakta dan menghentikan rumor. Kami akan terus mengerahkan semua yang kami miliki untuk menjadikan WhatsApp cara terbaik untuk berkomunikasi secara pribadi.” (haninmazaya/arrahmah.com)