(Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya viral tulisan Afi Nihaya Paradisa, pelajar SMA Gambiran Banyuwangi, tentang Agama Warisan yang menuai pro-kontra, banyak tanggapan terkait dengan tulisan tersebut. Diantaranya adalah tanggapan dari Gilang Kazuya Shimura, orang Indonesia yang tinggal di Jerman, dan tanggapan tersebut juga ikut menjadi viral di media sosial dan dimuat dibeberapa website.
Berikut ini tulisan yang menarik dari Felix Siaw tentang Iman Warisan, yang ditulis di hari pertama Ramadhan. Berikut tulisan lengkapnya:
“Iman Warisan”
Warisan itu tidak dapat kita pilih, karena ia datang kepada kita tanpa usaha, tanpa susah, tanpa upaya. Karenanya sikap kita terhadap warisan itu hanya disyukuri saja.
Warisan itu diturunkan, dan termasuk warisan adalah warna kulit, bentuk tubuh, ras, etnis, atau bisa pula harta dari orangtua, segala sesuatu yang tak kita bisa pilih.
Dan dalam Islam, Allah tidak pernah akan menghisab soalan yang tak pernah manusia pilih. Lahir dimana, etnis apa, ras apa, jenis kelaminnya, semua tak akan dihisab.
Karena Allah saja tak menghisab perkara-perkara semisal itu, maka manusia pun tidak boleh memasalahkannya. Tidak boleh membedakan atas dasar semua itu.
Maka salah dalam pandangan Islam, jika kita memasalahkan etnis, ras dan jenis kelamin, atau bahkan melihat seseorang dari tempat lahirnya, dari keturunannya.
Mengapa? Sebab semua itu tidak bisa kita pilih, bagaimana mungkin kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang tidak pernah kita pilih pada awalnya?
Berbeda dengan apa yang kita pilih, usahakan dan upayakan untuk didapatkan. Maka semua itu akan dimintai pertanggungan dan akan dihisab kelak dihadapan Allah.
Termasuk bagian ini adalah, berbuat amal salih atau amal salah, mendapat harta dari yang halal atau yang haram, juga tentu memilih beriman ataukah kafir, semua itu pilihan.
Seseorang yang lahir dari orangtua yang Muslim, itu warisan yang harus disyukuri, tapi memilih Islam itu harus diusahakan, harus diupayakan, maka akan dihisab.
Saya misalnya, lahir di keluarga yang bukan Muslim, hanya saja dakwah sampai kepada saya, lantas saya menggunakan akal untuk meraih hidayah Allah, menerima Islam.
Lahir dari keluarga Muslim itu warisan, dan tak lantas menjadikan anda sebagai Muslim, sebab Islam itu pilihan bukan paksaan, didapatkan dengan usaha bukan warisan.
Dan bagi mereka yang menyadari bahwa Islam itu pilihan yang tepat, sangat wajar baginya mencintai, memperjuangkan, dan membelanya dengan apapun yang dimiliki.
Itulah beda agama Islam dengan kepercayaan lainnya, Islam mewajibkan seseorang yang sudah baligh dan berakal agar menemukan Islam, agar imannya bukan iman warisan.
1 Ramadhan 1438 H
*Sumber: fb Felix Siauw (27/5/2017)
(ameera/arrahmah.com)