PARIS (Arrahmah.id) — Kerusuhan yang meluas di Prancis menyebabkan tugu peringatan Holocaust menjadi sasaran pengrusakan massa pendemo yang marah atas pembunuhan remaja muslim, Nahel Merzouk (17), awal pekan ini oleh polisi Prancis. Kejadian ini juga berbuntut panjang dan menyeret kemarahan komunitas Yahudi di Prancis.
Dilansir The Messenger, mengutip dari unggahan akun Twitter Lisa Daftari (30/6/2023), tugu Memorial to the Martyrs of the Deportation dirusak dengan berbagai vandalisme.
Menurut Jewish Chronicle, tugu peringatan tersebut merupakan penghormatan kepada 200.000 orang Yahudi yang dideportasi dari Prancis ke kamp konsentrasi yang dijalankan oleh Nazi selama Perang Dunia II lalu.
Selain perusakan tugu peringatan, dikabarkan toko dan restoran yang dijalankan oleh komunitas Yahudi dibakar di Sarcelles, pinggiran utara Paris.
“Ini benar-benar kemarahan dan aib,” kata Ariel Goldmann, presiden United Jewish Social Fund, per the Jewish Chronicle. “Tidak ada yang dihormati,” lanjut Goldmann.
Kongres Yahudi Eropa itu menyebut vandalisme sebagai “tindakan tidak hormat yang memalukan untuk mengenang para korban Holocaust,” dan menyarankan agar “dikutuk dengan tegas, dan mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”
Seperti sudah disinggung di atas, kerusuhan dan protes bermula dari penembakan tak berdasar pada Selasa (27/6) terhadap Nahel Merzouk.
Rincian konfirmasi polisi tidak jelas dan berubah-ubah. Sehingga membuat massa mengamuk karena polisi diketahui melakukan kebohongan publik. Akibatnya selama 4 hari berturut-turut, Prancis dimerahkan aksi protes dimana-mana.
Lebih dari 660 orang ditangkap, dan hampir 250 petugas polisi terluka selama kerusuhan dan demonstrasi setelah kematiannya.
Jam malam diberlakukan di kota-kota di sekitar Paris, dan pihak berwenang mengeluarkan larangan pertemuan publik di Lille dan Tourcoing.
Di Nanterre, pusat kerusuhan, ketegangan meningkat pada malam hari, dan warga menyalakan kembang api dan bahan peledak di distrik Pablo Picasso tempat tinggal Nahel. (hanoum/arrahmah.id)