DHAKA (Arrahmah.id) — Para pendukung partai oposisi utama Bangladesh menggelar aksi demo besar-besaran di Dhaka untuk memprotes pemerintah Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina dan menuntut pemilihan baru.
“Sheikh Hasina adalah pencuri suara,” teriak mereka di lapangan olahraga Golapbagh, tempat aksi digelar, saat massa tumpah ruah ke jalan-jalan sekitarnya, seperti dilansir AFP (10/12/2022).
Ketegangan telah meningkat di Dhaka, ibu kota Bangladesh setelah pasukan keamanan menyerbu markas oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pada Selasa lalu, menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Dua pemimpin utama partai oposisi itu ditangkap pada hari Jumat (9/12) atas tuduhan menghasut kekerasan. Menurut BNP, sekitar 2.000 aktivis dan pendukung partai telah ditahan sejak 30 November untuk mencegah demonstrasi besar berlangsung.
Oposisi telah mengadakan aksi-aksi protes di seluruh negeri untuk menuntut Hasina mengundurkan diri dan menyerukan pemilihan umum di bawah pemerintahan sementara. Hasina telah menolaknya mentah-mentah.
Seorang pejabat BNP mengklaim bahwa sekitar 200.000 orang telah bergabung dalam demonstrasi hari Sabtu ini.
“Tuntutan utama kami adalah Sheikh Hasina mengundurkan diri dan parlemen dibubarkan dan biarkan pemerintah sementara yang netral turun tangan untuk mengadakan pemilihan yang bebas dan adil,” kata juru bicara BNP, Zahiruddin Swapan kepada AFP.
Juru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka Faruq Ahmed menolak angka 200 ribu tersebut. Dia mengatakan bahwa tempat tersebut tidak dapat menampung lebih dari 30.000 orang.
Ahmed menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada kekerasan, tetapi tim SWAT, unit kontra-terorisme, dan regu anjing tetap siaga.
Polisi telah mendirikan pos-pos pemeriksaan di rute-rute menuju Dhaka dan keamanan diperketat di kota metropolitan yang berpenduduk sekitar 20 juta orang itu. (hanoum/arrahmah.id)