WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat kembali menunjukkan kebenciannya kepada Islam dan kaum Muslimin. Deplu AS secara ngawur memasukkan organisasi dakwah JAT (Jama’ah Anshorut Tauhid) pimpinan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sebagai organisasi teroris. Selain itu, Departemen Keuangan AS juga memberikan sanksi pada 3 tokoh JAT dengan membekukan aset mereka. Dzolim! Padahal semua tahu, AS adalah teroris yang sebenarnya. Allahu Akbar!
Tuduh JAT Teroris, Deplu AS, Dzolim!
Deplu AS pada Kamis (23/2/2012) waktu setempat sebagaimana dilansir AFP, menuduh dan menyudutkan JAT sebagai organisasi teroris. Dengan ngawur Depnlu AS menyebutkan bahwa JAT berada di balik serangan bom di sebuah gereja di Jawa pada September 2011, serangan mematikan pada polisi-polisi, dan perampokan-perampokan bank yang bertujuan untuk mengumpulkan uang guna mendapatkan persenjataan dan material bom.
“JAT berusaha untuk mendirikan negara Islam di Indonesia, dan telah melakukan sejumlah serangan pada personel pemerintah Indonesia dan warga sipil untuk mencapai tujuan ini,” kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan.
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, sejak awal sudah menolak tuduhan keji dan dzolim dari AS tersebut.
“Itu omong kosong, kan baiatnya banyak orang. Tapi JAT kan tidak berbuat itu dan mengajak yang gitu-gituan (aksi pengeboman),” ujar beliau saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunoyono, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2011).
Parahnya lagi, Departemen Keuangan AS juga memberikan sanksi pada 3 pimpinan JAT, dengan melarang warga AS dan kelompok bisnis melakukan transaksi apa pun dengan mereka. Aset mereka di AS juga dibekukan.
Tiga anggota JAT yang masuk daftar sanksi itu adalah Pjs Amir JAT, Ustadz Mochammad Achwan, jubir JAT, Ustadz Son Hadi bin Muhadjir dan Ustadz Abdul Rosyid Ridho Ba’asyir.
“AS mengambil langkah lain untuk memastikan bahwa teroris terputus dari sistem keuangan internasional dan merasa semakin sulit untuk melakukan tindakan kekerasan, tidak peduli di mana mereka berada,” kata Adam Szubin, Direktur Pengawasan Aset Asing pada Departemen Keuangan AS seperti dilansir AFP. Pengumuman ini keluar Kamis (23/2/2012) waktu setempat.
AS Ngawur dan Musuhi Islam dan Kaum Muslimin
Menanggapi kedzoliman dan tuduhan AS tersebut, Jubir JAT, Ustadz Son Hadi menganggap AS ngawur.
“Itu adalah kategorisasi yang ngawur sekali. Ini saya rasa hanya untuk menancapkan hegemoni di Indonesia,” ujar beliau, Jumat (24/2/2012).
Menurut Ustadz Son Hadi, sejak banyak orang yang dikaitkan dengan teroris tertangkap, AS berupaya mencari musuh baru agar tidak kehilangan hegemoninya di Indonesia. Lalu akhirnya AS mengaitkan JAT yang didirikan dan dipimpin oleh Ustadz Ba’asyir dengan kegiatan terorisme.
“Sejak semula kami juga sudah berkali-kali menjelaskan, kami tidak ada kaitan dengan pengeboman. Juga kami tidak melakukan perampokan di bank. Itu alasan lama yang sudah terbantahkan. Kami nggak ada kaitan,” ujar Ustadz Son Hadi yang juga kena sanksi Deplu AS pasca pengumuman Deplu AS tentang JAT itu.
Tuduhan dan sanksi AS kepada JAT ini menjadi bukti betapa Amerika adalah teroris sejati dan betapa mereka begitu memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)