BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan kondisi Aceh pasca Tragedi Gempa dan Tsunami yang terjadi 2004 silam sudah semakin membaik, namun kini Aceh kembali menghadapi “tsunami” yang dibuat oleh oknum manusia yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau Tsunami 9 tahun yang lalu banyak menghancurkan rumah dan menewaskan ribuan masyarakat Aceh. Kalau “tsunam”‘ saat ini adalah semakin besarnya peredaran narkoba di Aceh, sehingga mengakibatkan generasi muda hancur,” kata Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam sambutannya pada Peringatan 9 tahun tsunami di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, lansir Acehonline, Kamis (26/12/2013)
Dulu katanya, tsunami menewaskan ratusan ribuan masyarakat secara serempak dan jenazahnya bisa langsung dikuburkan, namun “tsunami” saat ini tidak menewaskan manusia secara langsung, tetapi secara perlahan sehingga menyebabkan banyaknya mayat yang berjalan akibat Narkoba.
“Kalau mayat berjalan susah dikubur karena belum meninggal, yang bahayanya lagi bisa menular kepada orang lain satu persatu. Ini tugas kita bersama untuk melawan “tsunami” buatan oknum manusia yaitu Narkoba,” jelasnya.
Muzakir menngingatkan, saat ini Aceh merupakan sarang peredaran Narkoba, dimana menurutnya diperlukan peran seluuruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk melawan peredaranNarkoba yang semakin menghancurkan generasi muda di Aceh.
“Untuk mencegah peredaran Narkoban di Aceh, itu bukan tugas kepolisian atau pemerintah Aceh saja, tapi ini tugas kita bersama, dimana orang tua juga mempunyai tanggung jawab yang paling besar untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya. Apabila tidak ada pengawasan yang baik dari orang tua, yang maka dikhawatirkan Aceh ke depannya akan menjadi sarang tempat peredaran narkoba yang besar, serta akan hancurkan generasi muda Aceh,” tutupnya. (azm/arrahmah.com)