RAMALLAH (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump mengundang pemimpin Palestina Mahmoud Abbas untuk mengunjungi Gedung Putih, dalam panggilan telepon pertamanya antara kedua pemimpin itu sejak pelantikan Trump pada 20 Januari.
Trump mengundang Abbas “untuk mengunjungi Gedung Putih dalam waktu dekat dalam rangka membahas langkah-langkah untuk melanjutkan proses politik [Palestina-Israel]”, ungkap kantor berita resmi Palestina, Wafa, sebagaimana dikutip dari jurubicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, pada Jum’at (10/3/2017).
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump mengundang Abbas untuk bertemu di Gedung Putih “dalam waktu dekat”.
Abbas mengatakan kepada Trump bahwa perdamaian adalah “pilihan strategis” bagi rakyat Palestina yang harus mengarah pada “pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan ‘Israel’,” ungkap Wafa.
Menurut pejabat Gedung Putih,Trump mengatakan kepada Abbas bahwa ia percaya kesepakatan damai antara “Israel” dan Palestina harus dinegosiasikan secara langsung oleh kedua belah pihak.
“Presiden Trump menekankan keyakinan pribadinya bahwa perdamaian itu akan terjadi dan saatnya telah datang untuk membuat kesepakatan,” menurut pernyataan Gedung Putih.
“Tidak jelas berapa banyak orang Palestina yang akan percaya padanya. Yayasan keluarganya telah memberikan uang kepada pemukiman ilegal di Tepi Barat. Hal itu kemungkinan juga dilakukan oleh Dubes AS untuk “Israel” yang baru,” kata wartawan Al Jazeera.
Sebelum percakapan melalui telepon berlangsung, sejumlah pejabat Palestina mengindikasikan bahwa Abbas akan mendesak Trump untuk menanggapi pembangunan kawasan permukiman warga “Israel” di wilayah pendudukan dan pentingnya solusi dua negara.
Saat menjamu Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu, pada Februari lalu, Trump sama sekali tidak menyebut solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Hal itu semakin menguatkan anggapan rakyat Palestina bahwa Washington semakin bersikap pro-Israel di bawah pemerintahan Trump.
Pada Kamis (09/03), Senat AS menyetujui usulan Trump untuk mengangkat David Friedman sebagai duta besar AS untuk “Israel”.
Friedman dikenal sebagai sosok yang menghendaki pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
(ameera/arrahmah.com)