WASHINGTON (Arrahmah.id) — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan rakyat Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza setelah wilayah itu diambil alih AS.
Trump mengatakan kepada Bret Baier dari Fox News (11/2/2025) bahwa warga Palestina akan mendapatkan rumah yang jauh lebih layak di wilayah lain berdasarkan rencana AS memiliki dan membangun kembali Gaza.
“Tidak, mereka tidak akan melakukannya,” jawab Presiden Trump ketika ditanya apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza berdasarkan rencana pengambilalihan wilayah itu oleh AS.
“Karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik. Jauh lebih baik—dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen untuk mereka,” lanjut Trump, yang dilansir Fox News (11/2).
“kami akan membangun komunitas yang indah untuk 1,9 juta orang, yang akan berlokasi sedikit jauh dari tempat mereka berada, tempat semua bahaya ini berada,” imbuh Trump.
“Anggap saja ini sebagai pengembangan real estate untuk masa depan. Ini akan menjadi sebidang tanah yang indah, tanpa menghabiskan banyak uang,” paparnya.
Pernyataan Trump ini jelas bertentangan dengan klarifikasi para pejabat Gedung Putih sebelumnya, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang menyatakan pemindahan 2 juta warga Palestina dari Gaza ke Yordania dan Mesir hanya sementara.
Sebelumnya, Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu pada Selasa pekan lalu di Gedung Putih. Dalam konferensi pers bersama, Trump mengatakan bahwa AS ingin mengambil alih Jalur Gaza.
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan bekerja di sana,” katanya.
“Kami akan menguasainya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan semua senjata lain di lokasi itu,” paparnya.
Dia juga tidak mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan AS ke wilayah tersebut.
Trump lebih lanjut mengatakan dia yakin Mesir dan Yordania akan setuju untuk menerima warga Palestina, sebuah usulan yang ditolak kedua negara pekan lalu sambil memperingatkan bahwa memindahkan warga Palestina keluar dari Gaza akan merusak dorongan lama Amerika untuk solusi dua negara.
“Saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania. Saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir,” kata Trump kepada Baier.
“Kami memberi mereka miliaran dan miliaran dolar setahun,” imbuh dia. Senator Chris Murphy, seorang politisi Partai Demokrat dari Connecticut, memposting di X:
“Dia (Trump) benar-benar kehilangan akal. Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah. Ini seperti lelucon yang buruk dan menjijikkan.” (hanoum/arrahmah.id)