WASHINGTON (Arrahmah.com) – Calon presiden dari partai Republik Donald Trump pada Rabu (15/6/2016) menyerukan untuk melakukan pemantauan terhadap masjid-masjid di AS dengan dalih sebagai bagian dari upaya penegakan hukum AS untuk mencegah terorisme, dan dia juga mengusulkan untuk melarang imigran Muslim memasuki AS.
Trump mengulangi seruannya untuk melarang Muslim memasuki Amerika Serikat setelah seorang pria kelahiran AS keturunan Afghanistan menembak mati 49 orang di sebuah klub malam gay di Orlando pada Ahad (12/6/2016) dini hari.
Trump mengatakan bahwa pria bersenjata asal Florida itu memang lahir di Amerika Serikat, tapi “orang tuanya dan ide-idenya tidak lahir di sini.”
“Kita mungkin harus memeriksa masjid-masjid dan kami harus memeriksa tempat-tempat lain karena ini adalah masalah yang jika kita tidak menyelesaikannya, maka hal itu akan menelan negara kita hidup-hidup,” kata Trump di sebuah pawai di Atlanta, sebagaimana dilansir Arab News.
Trump telah menyerukan pemantauan terhadap masjid pada bulan November, serta melakukan database terhadap pengungsi Suriah yang memasuki Amerika Serikat.
Sebelumnya, ayah Omar Mateen mengatakan kepada NBC News bahwa serangan itu “tidak ada hubungannya dengan agama.”
Seddique Mateen mengatakan bahwa anaknya menjadi “sangat marah” setelah melihat dua pria berciuman di pusat kota Miami baru-baru ini.
Dia mengatakan bahwa keluarga mereka tidak pernah menyadari bahwa Mateen mungkin telah merencanakan serangan.
“Kami kaget, sebagaimana seluruh negeri,” katanya.
(ameera/arrahmah.com)