WASHINGTON (Arrahmah.Id) – Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump berencana mengakhiri kontrak besar dengan tiga kantor berita global: Agence France-Presse (AFP), Reuters, dan Associated Press (AP).
Kebijakan ini diumumkan oleh Kari Lake, mantan jurnalis yang kini menjadi penasihat dekat Trump. Melalui platform X, Lake menegaskan bahwa AS tidak perlu lagi membayar perusahaan media asing untuk mendapatkan berita.
Bulan lalu, Lake ditunjuk sebagai penasihat khusus US Agency for Global Media (USAGM), lembaga pemerintah yang mengelola media penyiaran luar negeri seperti Voice of America dan Radio Free Europe/Radio Liberty.
“Saya telah mengambil langkah untuk membatalkan kontrak mahal dan tidak perlu antara USAGM dengan kantor berita global, termasuk kontrak senilai puluhan juta dolar dengan AP, Reuters, dan AFP,” tulis Lake pada Kamis (13/3).
Menurut AFP, mereka telah lama menyediakan layanan berita, foto, dan video bagi media di bawah naungan USAGM.
Sebelumnya, miliarder Elon Musk—yang diberi mandat oleh Trump untuk memangkas pengeluaran pemerintah—juga menyerukan agar Voice of America dan Radio Free Europe ditutup, dengan alasan biaya tinggi dan jumlah pendengar yang rendah.
Efek pada Media AS
Penghentian kontrak ini menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya pada pemberitaan internasional di AS. Sejumlah analis menilai langkah tersebut dapat mengurangi akses publik Amerika terhadap laporan global yang kredibel.
(Samirmusa/arrahmah.id)