JAKARTA (Arrahmah.id) – Sebuah laporan mengejutkan mencuat bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melalui tim transisinya, disebut-sebut tengah mempertimbangkan relokasi hingga 2 juta warga Gaza ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Informasi ini pertama kali diungkap oleh NBC News, yang menyebut rencana tersebut merupakan bagian dari upaya rekonstruksi pascakonflik di Palestina.
Namun, isu ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dengan tegas membantah adanya komunikasi maupun keterlibatan terkait rencana tersebut. “Pemerintah RI sama sekali tidak menerima informasi, rencana, atau pendekatan apa pun mengenai relokasi warga Gaza ke Indonesia,” kata juru bicara Kemlu RI, sebagaimana dilansir oleh Kompas TV.
Kemlu RI menambahkan, setiap upaya pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional. “Solusi terhadap konflik Palestina-“Israel” harus didasarkan pada prinsip solusi dua negara, bukan dengan cara yang justru memperparah penderitaan rakyat Palestina,” imbuhnya.
Apa Kata Pengamat?
Pengamat Timur Tengah dari lembaga kajian Middle East Eye, Joseph Massad, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa rencana ini lebih menyerupai strategi pengosongan wilayah secara paksa. “Relokasi massal seperti ini sama saja dengan mendukung pendudukan “Israel” secara permanen, sekaligus meniadakan hak-hak rakyat Palestina atas tanah mereka,” ungkapnya.
Kecaman dari DPR RI
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera bersikap terhadap kabar ini. “PBB harus menegaskan kembali komitmennya terhadap hak-hak warga Palestina. Relokasi bukan solusi, melainkan ancaman baru bagi stabilitas regional,” ujar anggota Komisi I DPR RI, seperti dikutip dari Detik.com.
Fakta atau Spekulasi?
Laporan mengenai rencana ini memang belum sepenuhnya terkonfirmasi secara resmi. Namun, langkah pemerintah Indonesia yang cepat membantah dan mengecam wacana ini menunjukkan sensitivitas isu Palestina di kancah internasional. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan resolusi-resolusi internasional.
Hingga kini, belum ada tanggapan langsung dari pihak Trump terkait kontroversi ini. Namun, pemerintah RI menegaskan bahwa fokus utama harus pada upaya perdamaian dan rekonstruksi Gaza dengan tetap menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Bagaimana menurut Anda, apakah wacana ini hanya rumor belaka atau ada agenda tersembunyi di baliknya?
(Samirmusa/arrahmah.id)