WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (25/1/2017) bahwa dia “benar-benar akan membangun zona aman di Suriah” bagi para pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan akibat perang yang melanda negara itu.
Dia mengatakan, Eropa telah membuat kesalahan besar dengan mengakui jutaan pengungsi dari Suriah dan dari wilayah Timur Tengah lainnya yang dilanda konflik.
“Saya tidak ingin hal itu terjadi di sini,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan ABC News.
“Saya benar-benar akan membuat zona aman di Suriah bagi penduduknya,” tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters pada Rabu (25/1), Trump akan memerintahkan Pentagon dan Departemen Luar Negeri dalam beberapa hari mendatang untuk menyusun rencana pembangunan “zona aman,” di Suriah, sebuah langkah yang bisa mengakibatkan semakin meluasnya keterlibatan militer AS dalam perang Suriah.
Draft perintah eksekutif yang sedang menunggu tanda tangan Trump itu mengisyaratkan bahwa pemerintahan AA yang baru ini sedang mempersiapkan langkah yang sebelumnya ditentang oleh pendahulunya, Barack Obama, karena khawatir akan memicu konflik berdarah semakin parah dan ancaman bentrokan antara pesawat AS dan Rusia di Suriah.
“Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan diperintahkan dalam 90 hari membuat rencana zona aman di Suriah dan kawasan sekitarnya untuk warga Suriah mengungsi sementara menunggu penempatan pasti, baik itu repatriasi atau di negara ketiga,” demikian bunyi draft tersebut.
Namun, dokumen tersebut tidak memberikan rincian tentang “zona aman” seperti apa yang akan dibangun, di wilayah mana “zona aman” itu akan dibangun, dan siapa yang akan dapat mempertahankan mereka.
Jordan, Turki dan negara-negara tetangga lainnya sudah menjadi tuan rumah bagi jutaan pengungsi Suriah.
Pemerintah Turki telah lama mendesak Obama, untuk membuat zona larangan terbang di Suriah di atas perbatasannya dengan Turki, namun tidak berhasil.
(ameera/arrahmah.com)