WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump pada Kamis s(24/102/2019) bersumpah untuk tidak membiarkan ISIS untuk mengambil alih ladang minyak di Suriah utara.
“Ladang Minyak yang dibahas dalam pidato saya di Turki / Kurdi kemarin dikuasai oleh ISIS sampai Amerika Serikat mengambil alih dengan bantuan Kurdi. Kami tidak akan pernah membiarkan ISIS yang dilarutkan memiliki bidang-bidang itu!” kata Trump di Twitter, menggunakan nama lain untuk kelompok teror ISIS, lapor Anadolu Agency.
Pada Rabu, Trump mengatakan Washington akan menyimpan “sejumlah kecil” pasukan AS akan tetap di Suriah “di mana mereka memiliki minyak.”
Trump tidak menentukan di mana pasukan akan ditempatkan, atau berapa banyak dia mempertimbangkan, tetapi mengatakan “kami akan melindungi” minyak. “Dan kita akan memutuskan apa yang akan kita lakukan dengan itu di masa depan.”
Dalam twit-nya, dia mengatakan dia melakukan percakapan dengan komandan YPG, Mazloum Abdi dan memberi sinyal kemajuan YPG menuju ladang minyak tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Saya sangat menikmati percakapan saya dengan Jenderal MazloumAbdi. Dia menghargai apa yang telah kita lakukan, dan saya menghargai apa yang telah dilakukan oleh Kurdi. Mungkin sudah waktunya bagi Kurdi untuk mulai menuju ke Wilayah Minyak!” tulis Trump.
Pada 9 Oktober, Turki meluncurkan Operation Peace Spring di Suriah utara di sebelah timur Sungai Eufrat untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu pengembalian pengungsi Suriah yang aman dan memastikan integritas teritorial Suriah.
Erdogan dan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, mengadakan pertemuan di kota resor Laut Hitam Sochi hanya beberapa jam sebelum jeda ditetapkan untuk berakhir.
Ankara dan Moskow mencapai kesepakatan di mana YPG akan mundur 30 kilometer selatan perbatasan Turki dengan Suriah utara dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.
Turki menganggap YPG terkait dengan PKK, dan keduanya sebagai organisasi teroris.
(fath/arrahmah.com)