JAKARTA (Arrahmah.com) – Indonesia dipastikan sulit bersaing dengan negara lain dalam hal kecepatan akses informasi jika koneksi pita lebar broadband yang sebenarnya cuma bisa dinikmati 1% dari populasi penduduk di negeri ini.
“Penetrasi broadband di Indonesia kurang dari 10%. Sementara true broadband-nya cuma 1%. Jelas kalah jauh dengan negara lain di Asia Pasifik yang 40-50%,” kata Budi Wahyu Jati, Country Director Intel Indonesia Corporation, di seminar TIK Kadin di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Senin (22/6).
Untuk mengembangkan broadband, industri TIK mengaku kesulitan untuk membangun sendiri. Itu sebabnya, industri bersama Kadin Indonesia mendesak pemerintah agar memberikan stimulus untuk membangun broadband.
“Untuk mengembangkan infrastruktur butuh biaya US$ 3-4 miliar. Itu untuk area yang sudah terjangkau dan hanya peningkatan kapasitas. Untuk yang daerah rural belum ada internet jumlahnya tentu lebih banyak,” kata Anindya Bakrie, Wakil Ketua Kadin Bidang Telematika. (detikINET)