CHRISTCHURCH (Arrahmah.com) – Imam Masjid Al Noor Gamal Fouda mengutuk keras “ideologi jahat supremasi kulit putih” yang mendorong penembak untuk membunuh 50 jamaah di dua masjid di kota Christchurch sepekan yang lalu.
Setelah dua menit mengheningkan cipta di upacara peringatan terhadap para korban serangan teroris, Fouda berterima kasih kepada orang-orang Selandia Baru atas solidaritas yang luar biasa terhadap para korban dan menggambarkan mereka sebagai martir bangsa.
Ini adalah sebagian transkrip dari khutbah Jum’at yang disampaikan imam Fouda di Hagley Park, di seberang masjid Al Noor, sebagaimana dilansir ABC, Jumat (22/3).
Hari ini, dari tempat yang sama, saya melihat keluar dan saya melihat cinta dan kasih sayang di mata ribuan sesama warga Selandia Baru dan manusia dari seluruh dunia yang mengisi hati jutaan lebih orang yang tidak bersama kami secara fisik, tetapi bersama dalam jiwa.
Teroris ini berusaha untuk menghancurkan bangsa kita dengan ideologi jahat yang telah menghancurkan dunia.
Tetapi sebaliknya, kita telah menunjukkan bahwa Selandia Baru tidak dapat dipecahkan dan dunia dapat melihat dalam diri kita sebuah teladan cinta dan persatuan.
Kami bertekad untuk saling mencintai dan saling mendukung.
Jumlah orang yang terbunuh tidak luar biasa tetapi solidaritas di Selandia Baru luar biasa.
Bagi keluarga para korban, orang yang kalian cintai tidak mati sia-sia. Darah mereka telah menyirami benih-benih harapan.
Melalui mereka, dunia akan melihat keindahan Islam dan keindahan persatuan kita.
Jangan katakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah bahwa mereka sudah mati.
Mereka hidup! Bersukacitalah bersama Tuhan mereka.
Mereka adalah orang-orang yang terbaik dari kita, diambil dari kita pada hari-hari terbaik, di tempat-tempat terbaik, dan sedang melakukan amal terbaik.
Mereka bukan hanya syuhada Islam, tetapi mereka juga syuhada bangsa ini, Selandia Baru!
Kehilangan kami atas kalian menambah persatuan dan kekuatan Selandia Baru.
Kepergian kalian adalah suatu kebangkitan, bukan hanya untuk bangsa kita, tetapi untuk semua umat manusia.
Kesyahidan kalian adalah kehidupan baru bagi Selandia Baru dan peluang kesejahteraan bagi banyak orang.
Berkumpulnya kami di sini, dengan semua corak keragaman kami, adalah bukti kebersamaan kemanusiaan kami.
Kita ada di sini, ratusan dan ribuan, bersatu untuk satu tujuan bahwa kebencian akan terhapus dan cinta akan memulihkan kita.
Kami diajari oleh nabi kami, Muhammad, bahwa Anda tidak pernah dapat benar-benar menunjukkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa berterima kasih kepada sesamamu.
Kepada orang-orang Selandia Baru, terima kasih.
Terima kasih!
Kepada Perdana Menteri kami, terima kasih. Terima kasih atas kepemimpinan Anda. Ini telah menjadi pelajaran bagi para pemimpin dunia.
Terima kasih telah membuat keluarga kami menjadi dekat dan menghormati kami dengan memakai kerudung.
Terima kasih atas kata-kata dan air mata welas asih Anda. Terima kasih telah menyatu dengan kami.
Terima kasih kepada Pemerintah Selandia Baru dan kepada semua orang luar biasa yang telah menunjukkan kepada kami bahwa kami berarti dan tidak dilupakan.
Terima kasih kepada para tetangga yang membuka pintu mereka untuk menyelamatkan kami dari si pembunuh.
Terima kasih kepada mereka yang menepikan mobil mereka untuk membantu kami.
Terima kasih kepada mereka yang membawakan kami makanan dan membantu kami ketika kami merasa sulit untuk berdiri.
Terima kasih, terima kasih, Selandia Baru!
Terima kasih telah mengajarkan dunia apa artinya mencintai dan peduli.
Kepada saudara-saudari sekalian, mereka yang ada di sini hari ini untuk melakukan shalat Jumat, terima kasih telah datang bersama kami
Akan ada perasaan kehilangan setelah trauma yang kalian dan saya alami. Tapi janji Allah dibuat untuk kita adalah benar.
Terima kasih.
Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
Mereka, ketika menderita, mereka berkata kepada Allah, “Kita semua milik-Nya, dan kepada-Nya kita akan kembali.
Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan rahmat Allah.
Terima kasih atas kekuatan dan maaf kalian.
Terima kasih atas amarah kalian yang terkendali dan belas kasihan kalian yang meluap.
Terima kasih atas ketabahan kalian dan berdiri tegak ketika orang lain akan jatuh.
Terima kasih.
(ameera/arrahmah.com)