ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Sedikitnya 51 orang tewas dalam dua kecelakaan transportasi terpisah di Pakistan barat pada Ahad (29/1/2023), ketika sebuah bus jatuh dari jembatan dan sebuah kapal yang membawa anak-anak terbalik.
Empat puluh satu orang sejauh ini dipastikan tewas setelah bus yang mereka tumpangi jatuh ke dalam jurang di provinsi Balochistan barat daya, sementara sedikitnya 10 siswa tewas dalam kecelakaan perahu di barat laut Khyber Pakhtunkhwa, kata para pejabat, lansir The New Arab.
Sembilan orang masih hilang di perairan, kata polisi setempat, dan operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Di lokasi terpencil kecelakaan bus, di sebelah utara kota Bela di distrik Lasbela, pejabat administrasi senior Hamza Anjum mengatakan “mayat-mayat itu tidak dapat dikenali”.
Anjum mengatakan 40 mayat diambil dari bangkai bus bersama dengan tiga orang yang terluka, satu di antaranya meninggal tak lama kemudian. Dua orang yang selamat berada dalam kondisi serius.
Bus tersebut dilaporkan membawa total 48 penumpang ketika menabrak pilar di jembatan dan keluar jalur pada Ahad (29/1).
Bus tersebut sedang dalam perjalanan antara ibu kota provinsi Balochistan, Quetta, dan kota pelabuhan selatan, Karachi.
🇵🇰 _||~ UPDATE 40 Fatalities in a bus accident in Southwest #باكستان #Pakistan #RoadAccident pic.twitter.com/0X0KQVuGxW
— A Deniz Engelhardt (@_AD_CHANEL6) January 29, 2023
“Dikhawatirkan pengemudi mungkin tertidur,” kata Anjum, yang juga menyebutkan kemungkinan ia mengebut dalam perjalanan jarak jauh tersebut.
“Kami akan menyelidiki penyebab kecelakaan itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa tes DNA akan digunakan untuk menentukan identitas jenazah yang telah “terkoyak-koyak”.
Di Khyber Pakhtunkhwa, pejabat polisi setempat Mir Rauf mengatakan kepada AFP bahwa semua korban tewas yang sejauh ini ditemukan dari danau tersebut berusia antara tujuh dan 14 tahun.
Dia mengatakan 11 anak lainnya telah diselamatkan, dengan enam di antaranya dalam kondisi kritis. Namun, masih ada sembilan orang lagi yang belum ditemukan dari kelas madrasah yang sedang melakukan wisata di lokasi yang indah tersebut.
“Operasi penyelamatan sedang berlangsung,” kata Rauf kepada AFP.
Jalan raya yang bobrok, langkah-langkah keamanan yang lemah dan mengemudi secara sembrono berkontribusi pada catatan keselamatan jalan raya yang mengerikan di Pakistan.
Bus penumpang sering kali penuh sesak dan sabuk pengaman tidak dikenakan, yang berarti tingginya angka kematian akibat kecelakaan kendaraan adalah hal yang biasa terjadi.
Pada November, 20 orang, termasuk 11 anak, tewas ketika sebuah minibus jatuh ke parit yang dalam dan tergenang air di Pakistan selatan.
Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 27.000 orang tewas di jalan raya Pakistan pada 2018.
Tenggelam massal juga sering terjadi di Pakistan, ketika kapal-kapal yang sudah tua dan kelebihan muatan kehilangan kestabilannya dan melemparkan penumpang ke dalam air. (haninmazaya/arrahmah.id)