RAMALLAH (Arrahmah.com) – Ada sekitar 12,1 juta warga Palestina yang tersebar di seluruh dunia pada akhir tahun 2014, Biro Statistik Palestina mengumumkan pada Selasa (12/5/2015), sebagaimana dilansir oleh MEMO.
Kepala Biro Statistik Palestina, Ola Awad, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Nakba adalah “proses pemindahan paksa bagi bangsa Palestina tak bersenjata dari tanah Palestina pada tahun 1948.“
Dia menjelaskan bahwa sekitar 800.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan desa dan kota-kota mereka menuju Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza dan negara-negara tetangga Arab. Selain itu, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, tetapi tetap berada di daerah-daerah yang menjadi kendali “Israel”.
Pada saat itu, sebanyak 1,4 juta orang Palestina tinggal di 1.300 desa dan kota Palestina, dimana sebanyak 774 desa dan kota diduduki oleh “Israel” dan sebanyak 531 desa dan kota telah dihancurkan.
Awad menambahkan bahwa penjajah “israel” telah melakukan lebih dari 70 pembantaian terhadap warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 15.000 orang meninggal.
Jumlah warga Palestina yang tinggal di tanah yang diduduki pada tahun 1967 adalah sekitar 4,6 juta orang, termasuk 2,8 juta orang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan sebanyak 1,8 juta orang tinggal di Jalur Gaza. Pengungsi Palestina di kedua daerah itu mewakili 43,1 persen dari total penduduk.
Hingga Mei 2014, jumlah pengungsi yang tercatat oleh UNRWA adalah sebanyak 5.490.000 orang. Sekitar 29 persen dari mereka tinggal di 58 kamp di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.
Jumlah ini tidak termasuk pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka antara tahun 1949 dan 1967, atau mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pendudukan “Israel” selama perang 1967.
Warga Palestina yang tidak meninggalkan rumah mereka dan menjadi warga negara “Israel” berjumlah sekitar 154.000 pada tahun 1948. Populasi mereka telah meningkat menjadi 1,5 juta pada 2014.
Pada akhir 2014, kepadatan penduduk di Jalur Gaza menjadi 4.904 penduduk per kilometer persegi, sementara di Tepi Barat yang diduduki menjadi 500 warga per kilometer persegi.
(ameera/arrahmah.com)