MEKKAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 453 orang telah meninggal dunia akibat berdesak-desakkan dan terinjak-injak dalam pelaksanaan ibadah haji di Mina, ungkap direktorat pertahanan sipil Arab Saudi, menambahkan bahwa jumlah korban meninggal dunia dilaporkan masih terus meningkat, lansir Al-Jazeera.
Direktorat mengatakan sedikitnya 719 jamaah lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi yang berlangsung di pinggiran kota suci Mekkah itu setelah mereka melaksanakan wukuf di Arafah hari ini, Kamis (24/9/2015).
Mereka yang terluka telah dievakuasi ke empat rumah sakit yang berbeda di wilayah Mina, menurut juru bicara pertahanan sipil.
Mina adalah tempat jamaah haji melaksanakan ibadah lempar jumrah dan juga merupakan tempat lebih dari 160.000 tenda di mana jamaah bermalam selama pelaksanaan ibadah haji.
Basma Atassi Al-Jazeera, melaporkan dari Mina, mengatakan bahwa insiden itu terjadi di sebuah jalan di antara kamp-kamp haji.
“Jalan di mana [insiden] itu terjadi bernama Jalan 204. Peristiwa desak-desakkan ini bukan terjadi di lokasi ibadah lempar jumrah, yang berlangsung hari ini.
“Selama dan setelah tragedi ini terjadi, para jamaah masih terus berdatangan ke Mina untuk melakukan ibadah lempar jumrah.”
Video amatir yang dibagikan di media sosial menunjukkan adegan menyayat hati di mana sejumlah jasad terlihat terbaring di sisi-sisi kursi roda dan botol air yang hancur.
Kepala Komite Haji Pusat, Pangeran Khalid Al-Faisal, menyatakan tragedi Mina ini disebabkan oleh “beberapa jamaah dari negara Afrika,” channel TV milik Saudi, Al-Arabiya, melaporkan.
Para jamaah yang selamat menyingkir dari tempat kejadian dan menyaksikan para petugas penyelamat berrompi jingga dan kuning menyisir daerah itu.
Sekitar 4.000 orang dari tim penyelamat berpartisipasi dalam operasi itu untuk membantu korban luka dan sekitar 220 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian, kata seorang juru bicara pertahanan sipil.
Foto yang dirilis oleh direktorat pertahanan di akun Twitter resminya menunjukkan petugas penyelamat membantu orang yang terluka ke tandu dan memuat mereka ke ambulans dekat beberapa tenda.
Omar Alsaleh Al-Jazeera, melaporkan dari Mekkah, mengatakan jumlah korban meninggal kemungkinan akan bertambah.
“Ini hanya jumlah awal. Musim haji tahun ini sudah dibayangi oleh kecelakaan crane yang menewaskan 107 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya,” kata Alsaleh, menambahkan: “Area itu telah berubah menjadi sebuah situs konstruksi besar [yang bertujuan] untuk memungkinkan lebih banyak jamaah yang mengunjungi Mekkah selama ibadah haji.
“Mina memiliki lebih dari 160.000 tenda yang dibagi atas beberapa kamp, dan dengan 1,9 juta orang yang mengambil bagian dalam ibadah haji tahun ini, Anda akan memahami mimpi buruk logistik yang pemerintah Saudi hadapi.”
Insiden mematikan
Pemerintah Saudi telah mengambil tindakan pencegahan yang luas untuk menjamin keamanan haji dan keselamatan jamaah. Tapi tragedi yang tak terduga bisa terjadi.
Pada tahun 2006, lebih dari 360 jamaah meninggal dunia akibat berdesak-desakkan, juga di Mina.
Sehari sebelum ibadah haji 2006 dimulai, sebuah bangunan delapan lantai yang digunakan sebagai asrama dekat Masjid Agung di Mekkah runtuh, menewaskan sedikitnya 73 orang.
Dua tahun sebelumnya, tragedi akibat berdesak-desakkan di Mina menewaskan 244 orang dan melukai ratusan lainnya pada hari terakhir ibadah haji.
Dan, pada tahun 2001, tragedi akibat berdesak-desakkan di Mina menewaskan 35 orang.
Tragegi terburuk terjadi pada tahun 1990, menewaskan 1.426 jamaah yang berdesak-desakkan di sebuah terowongan yang dipadati jamaah pejalan kaki yang tengah menuju tempat suci di Mekkah.
(banan/arrahmah.com)