JAKARTA (Arrahmah.com) – Tim Pembela Muslim (TPM) berencana mengajukan pertanyaan kepada Tim Densus 88 mengenai isi koper yang ditemukan di rumah Herman dan David, Gang Haji Kimin, RT 03 RW 09 Palmerah, Jakarta Barat. Dengan rumah yang sangat sempit, tidak mungkin David dan Herman menyimpan bahan peledak.
“Rumahnya maaf ngomong, cuma sepetak. Jadi Ibu Maryam (orangtua David dan Herman, red.) tahu betul segala isi di dalam rumahnya,” tegas Ahmad Kholid, Anggota TPM saat jumpa pers di Pondok Labu, Senin (29/10).
Kholid menduga isi koper hitam yang ditemukan pihak Densus adalah hasil rekayasa untuk menjerat David dan Herman dengan tuduhan terorisme.
“Jadi jika di berita ada beberapa koper yang dibawa dari rumah Herman dan David, itu bullshit dan rekayasa,” tegasnya.
Hingga kini, Siti Maryam, Ibu Herman dan David, belum berani pulang ke rumah pasca penggerebekan Densus 88. Kondisi rumah yang masih dikelilingi garis polisi membuatnya shock dan urung kembali ke tempat tinggalnya. Ia menampik ada barang mencurigakan di rumahnya.
“Paling ada lemari isinya pakaian semua,” ujarnya.
Dia mencurigai tas tersebut milik basir dan itulah yang dibawa Kepolisian saat penangkapan pada Sabtu lalu.
“Rumah saya itu hanya petak, saya hafal seluk beluk rumah saya dan barang-barang yang ada di dalamnya, jadi kalau ada koper dan tas itu bukan milik kami,” ujarnya
Sebelumnya pihak kepolisian menyatakan bahwa 11 orang yang diduga teroris berencana meledakkan empat lokasi di antaranya, kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 dekat Kedutaan Besar Australia dan PT Freeport, serta Markas Komando Brigadir Mobil Jawa Tengah di Serondon.(bilal/dbs/arrahmah.com)