JAKARTA (Arrahmah.com) – Tim Pengacara Muslim (TPM) mendesak Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror untuk segera membuka identitas bernama Basir ke publik. Basir disebut ikut tertangkap bersama Herman dan Davit dalam penggerebekan di Palmerah, tetapi yang muncul ke publik hanya sosok Herman dan Davit.
“Kepolisian harus mencari tahu Basir ini siapa. Sebab, yang ditangkap Densus itu Nanto, Davit, Herman, dan Basir. Namun yang diungkap ke publik hanya Nanto, Davit dan Herman, tidak termasuk Basir,” tutur Ahmad Michdan dalam konferensi pers di Kantor Tim Pengacara Muslim di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (29/10) seperti dimuat tribun.
keterangan polisi selama ini menyebutkan ada dua orang yang diamankan di kawasan Palmerah, yaitu Herman dan Davit.
Namun ternyata ada satu sosok lagi yang bernama Basir yang ikut diamankan dalam penggerebekan di Palmerah.
Menurut Maryam, ibunda Herman dan Davit, saat penangkapan ada tiga orang yang diamankan dari TKP di Palmerah, yaitu Herman, Davit, dan Basir.
“Basir dari Jawa Timur, datang ke Jakarta, kenalnya lewat FB. Dia bertamu, datang ke sini menginap. Dia cuma bawa pakaian se Tas saja,” terang.
Sementara itu, ibunda Herman dan Davit, Siti Mariam mengungkapkan Basir bertamu ke rumahnya dan memutuskan menginap karena telah mendapatkan pekerjaan di Bekasi, Basir juga diketahui mengikuti kegiatan kurban di dekat rumahnya.
“Terakhir ketemu Basir waktu dia di rumah saya. Dia menginap waktu malam takbiran sama malam Sabtu. Jadi yang ditangkap (Densus) ini ada tiga tapi yang muncul (ke publik) cuma dua,” tandas Miriam.
Menurut Michdan, pengungkapan identitas Basir sangat penting untuk segera ditelusuri agar tidak memunculkan prasangka negatif dalam masyarakat. Michdan sendiri mengatakan ada dugaan Basir adalah agen yang disusupkan ke dalam lingkungan anak muda muslim. Anak-anak muda muslim yang disusupi Basir memiliki jiwa juang tinggi terhadap Islam.
“Ya kita jadi berpikir kalo Basir ini memang dibiarkan menyusup, agar Islam tidak berkembang,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Herman dan Davit ditangkap oleh Densus 88 di kawasan Palmerah, ternyata dalam penangkapan tersebut juga ikut diamankan seorang yang disebut bernama Basir.
Sosok Basir ini menjadi sosok yang misterius, karena penangkapannya tidak pernah diungkap. Basir sendiri disebutkan datang dari Surabaya, kemudian mampir ke Bogor, kemudian datang ke Jakarta dan sempat ke Masjid Baitul Karim Kebon Kacang, dekat kediaman Nanto, sebelum kemudian datang ke rumah Herman dan Davit untuk menginap. (bilal/arrahmah.com)