LONDON (Arrahmah.com) – Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, kembali menegaskan bahwa Islam “radikal” merupakan ancaman terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Pernyataan blak-blakan ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama BBC pada Jumat (3/9/2010).
Blair berkilah bahwa Islam “radikal” yakin apa pun yang dilakukan atas nama perjuangan mereka, yang Blair serta gembong-gembong kafir lainnya sebut dengan “radikal”, dibenarkan – termasuk penggunaan bahan kimia, senjata biologis atau nuklir, meskipun sebenarnya yang melakukan semua itu adalah pasukan negaranya sendiri serta AS dan sekutu-sekutunya.
Blair, yang memimpin Inggris semasa perang di Afghanistan dan Irak, membantah bahwa kebijakannya sendiri yang telah mendorong radikalisme.
Ketika ditanya tentang perlawanan yang dihadapi oleh orang-orang Chechnya, Kashmir, Palestina, Irak, dan Afganistan untuk melawan pendudukan asing, Blair kembali berkilah bahwa kebijakan Barat sengaja dirancang untuk menghadapi Islam “radikal” karena mereka “regresif, jahat, dan barbar.”
“Tujuan al-Qaeda di Irak bukan ingin mengeluarkan pasukan Amerika dari Baghdad, [tetapi] untuk mendestabilisasi pemerintah rakyat Irak yang telah dipilih,” ujarnya ngawur kepada BBC.
Blair, yang saat ini menjadi utusan Timur Tengah untuk Quartet internasional – mengatakan bahwa Iran adalah salah satu sponsor terbesar Islam radikal, dan menurutnya pencegahan agar Iran tidak mengembangkan senjata nuklir sangat urgen untuk dilakukan.
“Kami perlu memberikan pesan kepada Iran bahwa mereka tidak dapat memiliki senjata nuklir, dan kami akan menghentikan mereka,” katanya arogan.
Blair berdalih ia sebetulnya tidak mendukung aksi militer, tetapi tidak ada pilihan dapat diambil selain perang.
Blair mengatakan kepada BBC pandangannya tentang kebijakan luar negeri telah berubah sebagai akibat dari serangan 11 September.
“Setelah 11 September, benar atau salah, saya merasakan perhitungan resiko telah berubah. Ada ancaman yang paling besar dari kombinasi gerakan radikal ekstrim dan kenyataan bahwa, jika mereka mampu, mereka akan menggunakan nuklir, senjata kimia atau biologi.”
Begitu besar kekhawatiran Barat terhadap kembali munculnya kebangkitan Islam yang saat ini geliatnya terlihat dimana-mana. (althaf/arrahmah.com)