WASHINGTON (Arrahmah.com) – Korps Marinir AS telah memecat 66 marinir tambahan dalam seminggu terakhir karena menolak untuk mematuhi mandat vaksin Covid-19 militer, sehingga jumlah totalnya menjadi 169 orang.
Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Associated Press, Jumat (24/12/2021), Korps Marinir AS menegaskan kembali perlunya pasukan untuk divaksinasi terhadap Covid-19. “Kecepatan penularan penyakit di antara individu telah meningkatkan risiko bagi misi Marinir dan Korps Marinir kami,” kata pernyataan itu.
Kelompok pasukan khusus tersebut menyatakan bahwa persentase pasukan setidaknya sebagian divaksinasi tetap pada 95%, sama seperti minggu sebelumnya, karena mengumumkan bahwa 66 marinir lebih lanjut telah diberhentikan.
Pemecatan sejumlah 66 anggota ini berarti bahwa total 169 marinir kini telah dibebastugaskan karena menolak untuk mematuhi mandat vaksin.
Korps Marinir telah mengerahkan lebih banyak pasukan daripada dinas militer AS lainnya setelah Pentagon mengamanatkan bahwa semua anggota dinas, termasuk Garda Nasional dan Cadangan, divaksinasi terhadap virus corona.
Pada Kamis (23/12), Korps Marinir telah menolak 96% permintaan pengecualian vaksin, termasuk yang atas dasar agama. Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara semuanya memiliki tingkat vaksinasi sekitar 98%, menjadikan Korps Marinir sebagai kelompok layanan yang paling sedikit diinokulasi.
AS telah melihat infeksi meroket setelah munculnya varian Omicron yang jauh lebih menular. Presiden Joe Biden telah memperingatkan musim dingin akan menjadi momen bagi “penyakit parah dan kematian” bagi yang tidak divaksinasi. (Althaf/arrahmah.com)