JAKARTA (Arrahmah.com) – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menegaskan tak akan melakukan demonstrasi pada 25 November mendatang. GNPF MUI menyatakan hanya akan melakukan demo ‘Aksi Bela Islam’ ketiga pada 2 Desember.
“Tanggal 25 itu bukan demo kami. Kami GNPF MUI aksi damai tanggal 2 Desember,” kata Sekretaris Jenderal DPP FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin Senin (21/11/2016), lansir cnnindonesia
Novel menegaskan tak ada satu elemen pun dari GNPF MUI yang akan ikut demo 25 November. “Kami tidak bertanggung jawab atas demo 25 November.”
Sebelumnya Kapolri Tito Karnavian di Lobi Gedung Utama Mabes Polri, Jalan Trunjoyo, Jakarta Senin (21/11) menyebut adanya agenda makar dalam rencana demonstrasi 25 November Jumat mendatang.
“Informasi yang kami terima 25 November akan ada aksi unjuk rasa di DPR. Namun ada upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha untuk dalam tanda petik meguasai DPR. Aksi ini bagi kami dan Bapak Panglima sudah diatur dalam Undang-undang mulai 104 sampai 107 dan lain-lain dilarang. Itulah perbuatan kalau bermaksud menguasai DPR maka itu melanggar hukum. Kalau itu bermaksud menggulingkan pemerintah itu ada pasal makar. Oleh karena itu, kami akan melakukan pencegahan dengan memperkuat gedung DPR MPR,” kata Tito.
Seperti halnya aksi bela Islam 14 Oktober dan 4 November yang berlansung damai, aksi super damai 2 Desember nanti terkait tersangka pidana penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sampai saat ini belum ditahan.
(azm/arrahmah.com)