KABUL (Arrahmah.id) — Sekitar 60 profesor yang bekerja di berbagai universitas di Afghanistan telah mengundurkan diri dari pekerjaan mereka sebagai pengajar. Mereka menyatakan menentang kebijakan Taliban yang melarang perempuan untuk dapat belajar di universitas.
Obaidullah Wardak, seorang profesor di Universitas Kabul menyatakan ia akan berhenti mengajar sebagai bentuk protesnya. Menurutnya, larangan pendidikan perempuan “tidak adil dan tidak bermoral.”
“Saya tidak ingin terus bekerja di suatu tempat di mana ada diskriminasi terorganisir terhadap gadis-gadis lugu dan berbakat di negara ini oleh mereka yang berkuasa,” katanya dengan marah, seperti dikutip dari The Wire (23/12/2022).
Semenjak pemerintahan Taliban menetapkan larangan sekolah bagi mahasiswi, penjagaan di jalan-jalan dan di pintu masuk kampus nampak semakin intens.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Taliban menyatakan bahwa mahasiswi tidak perlu mengambil kuliah sains yang tidak sesuai dengan budaya Afghanistan dan bertentangan dengan prinsip Islam. Selain itu dia juga meminta agar mahasiswi menggunakan busana muslim yang benar seperti yang telah ditetapkan Taliban.
“Kami mengatakan kepada gadis-gadis untuk memiliki jilbab yang tepat tetapi mereka tidak melakukannya dan mereka mengenakan gaun seperti mereka akan pergi ke upacara pernikahan,” kata Menteri Pendidikan Nida Mohammad Nadim, seperti dikutip dari Independent. (hanoum/arrahmah.id)