JAKARTA (Arrahmah.com) – Pada 10 Muharam lazimnya para penganut Syiah menyelenggarakan kegiatan keagamaan tahunan yang popular dengan perayaan As Syuro, yang pada tahun ini bertepatan dengan 3 November 2014. Dalam perayaan tersebut, biasanya mereka menyelenggarakan berbagai acara yang di antaranya berisi kecaman dan penistaan terhadap Agama Islam, yakni melaknat para isteri dan para sahabat Nabi Muhammad shallalahu alaihi wa sallam.
“Demi menjaga agar tidak terjadi konflik horizontal, dan tetap terpelihara suasana yang kondusif di Jawa Barat umumnya dan Bandung khususnya, maka Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) telah mengirimkan surat permohanan kepada POLDA Jawa Barat tertanggal, 21 Oktober 2014 lalu, dengan tembusan Gubernur dan Ketua DPRD Jawa Barat, untuk kiranya pihak POLDA Jabar tidak memberikan segala bentuk perizinan bagi kegiatan tersebut, baik yang dilaksanakan secara terbuka maupun tertutup di seluruh daerah yang berada di bawah Wilayah Hukum POLDA Jabar,” demikian rilis ANNAS kepada redaksi Ahad (2/11/2014)
GIBAS Syiah di Semarang
Sebelumnya Gerakan Islam Bela Ahlul Bait dan Sahabat (GIBAS) yang berkumpul di masjid Baiturrahman Simpang Lima, Semarang usai shalat Jumat juga memberikan pernyataan sikap terkait perayaan Asyura, mereka menolak jika kelompok Syiah diberikan izin untuk mengadakan acara yang berpotensi memecah belah persatuan umat Islam itu.
“Kami umat Islam Semarang menolak dengan tegas perayaan Asyura nasional oleh kaum syiah yang akan diadakan di kota Semarang,” tulis GIBAS dalam pernyataan tertulisnya yang diterima redaksi Jumat, (31/10/2014).
Pada peringatan Asyura, menurut GIBAS, terdapat ritual penghujatan dan penghinaan terhadap para sahabat Rasululllah SAW. Hal itu jelas-jelas merupakan bentuk pelanggaran terhadap UU No.1/PNPS/1965 tentang penodaan agama serta KUHP Pasal 156a tentang penistaan agama.
“Kami mendesak kepada aparat keamanan agar tidak memberikan ijin pelaksanaan perayaan Asyura di wilayah Semarang. Sebab, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan berpotensi menimbulkan konflik horisontal di tengah masyarakat,” tegasnya.
GIBAS mengancam jika pihak MUI dan Kemenag tetap berdiam diri dan mengizinkan perayaan tersebut, maka GIBAS akan menurunkan massa saat kaum Syiah merayakannya di Kompleks PRPP.
Diperkirakan, peserta perayaan Asyura Nasional itu akan diikuti oleh 2.000 orang dari berbagai kota di Jawa Tengah.
Puluhan orang tampak berkerumun di masjid Baiturrahman Simpang Lima, Semarang usai shalat Jumat, (31/10). Massa yang menamakan dirinya Gerakan Islam Bela Ahlul Bait dan Sahabat (GIBAS) ini membagi-bagikan CD dan buletin kesesatan sekte Syiah.
Mereka juga menolak perayaan Asyura kaum Syiah di Semarang yang rencananya akan digelar pada Senin, 3 November 2014 di Kompleks PRPP (Jateng Fair) di Jalan Anjasmoro, Tawang Mas Semarang. (azm/arrahmah.com)