KAMPALA (Arrahmah.com) – Para pemimpin Muslim di Uganda mengungkapkan belasungkawa atas pembunuhan juru bicara polisi, Andrew Felix Kaweesi, dan berpendapat pemerintah untuk menindak senjata api ilegal dan menyayangkan keamanan perbatasan, lansir Daily Monitor pada Ahad (19/3/2017).
“Afande Kaweesi”, panggilan rakyat Uganda padanya, pada Jumat (17/3) ditembak mati oleh penyerang tak dikenal dari jarak 100 meter dari rumahnya di Kulambiro, area Kisaasi.
Pengawal dan sopirnya juga tewas seketika.
Menanggapi berita sedih yang terjadi setelah shalat Jumat ini, Sheikh Siraje Kifampa Nsambu, juru bicara dari sekte Tablig Muslim di Nakasero, yang juga dikenal sebagai Jamiyyat D’awa Assalafiyya dan para pemimpin Muslim lainnya di Uganda mengirimkan pesan belasungkawa kepada keluarga, kerabat, teman Kaweesi serta pemerintah atas kehilangan “seorang perwira”.
“Kami mengirimkan belasungkawa tulus kami kepada pemerintah, kepolisian dan keluarga serta teman-teman untuk kematian Afande Kaweesi,” kata Sheikh Nsambu.
Sementara itu, ketika diminta untuk berkomentar mengenai insiden Jumat , Sekretaris Jenderal Uganda Muslim Supreme Council yang berbasis Kibuli (UMSC), Sheikh Luwalira Lubowa, mengatakan kepemimpinan Muslim dikejutkan dengan pembunuhan Kaweesi. “Sangat mengejutkan bahwa Kaweesi telah meninggal dengan cara seperti itu.” (althaf/arrahmah.com)