PARIS (Arrahmah.com) – Seorang tokoh Muslim Perancis telah mengecam “iklim” Islamofobia yang kian meningkat setelah seorang sersan angkatan udara Perancis yang diduga terkait dengan kelompok ekstrem sayap kanan tertangkap berencana menyerang sebuah masjid.
Tentara berumur 23 tahun itu, ditangkap di sebuah pangkalan militer pekan lalu. Dia kini sedang dalam penyelidikan atas tuduhan berusaha melakukan serangan teroris terhadap sebuah masjid di dekat Lyon, termasuk juga memiliki senjata untuk tujuan aksi teror.
Menteri dalam negeri Perancis mengatakan bahwa sersan tersebut diyakini dekat dengan kelompok radikal sayap kanan dan diduga berencana untuk melepaskan tembakan di masjid di Vénissieux di Bodeauz pada Kamis pekan lalu, di saat umat Islam tengah merayakan hari raya Idul Fithri. The Independent melaporkan pada Selasa (13/8/2013).
Kaum Muslimin kemudian berkumpul di luar masjid Vénissieux kemarin untuk mendorong solidaritas dengan masyarakat Muslim lokal.
Menurut para penyidik, tentara itu mengaku merencanakan untuk menyerang masjid Vénissieux dan juga mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid di Libourne, bagian barat daya Perancis, di bulan Agustus tahun lalu.
Para penyidik juga menemukan di blognya bahwa pelaku memperingkatkan bahwa Perancis dan Eropa akan dibawa di bawah kendali para kelompok Islam dan hukum Syariah.
Serangan-serangan Islamofobia telah meningkat antara 35 hingga 50 persen di Perancis tahun ini, menurut data dari asosiasi Muslim.
Sementara tahun lalu, tercatat 40 masjid diserang, dua kali lipat dari tahun 2011. 469 serangan Islamofobia dilaporkan terjadi di Perancis pada 2012. (siraaj/arrahmah.com)