GAZA (Arrahmah.id) — Seorang pemimpin senior kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Senin (31/3/2025) meminta para pendukungnya di seluruh dunia untuk mengaangkat senjata dan melawan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi lebih dari dua juta warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
“Dalam menghadapi rencana jahat ini – yang menggabungkan pembantaian dengan kelaparan – siapa pun yang dapat memanggul senjata, di mana pun di dunia, harus mengambil tindakan,” kata Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya (31/3).
“Jangan menahan bahan peledak, peluru, pisau, atau batu. Biarkan semua orang memecah keheningan mereka.”
Iran telah memperingatkan AS terhadap setiap potensi serangan di wilayahnya, dengan mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menggunakan kota-kota rudal bawah tanahnya untuk mengenakan biaya besar pada AS setelah Donald Trump meningkatkan retorikanya terhadap Teheran.
“Iran telah mencapai tingkat pencegahan aktif di mana setiap pelanggaran kedaulatannya akan ditanggapi dengan tanggapan yang keras,” kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad yang menandai ulang tahun berdirinya Republik Islam.
Surat kabar berbahasa Inggris yang dikelola pemerintah Teheran Times juga melaporkan bahwa rudal Iran dimuat ke peluncur di semua kota rudal bawah tanah dan siap untuk diluncurkan.
“Membuka kotak Pandora akan menimbulkan kerugian besar bagi pemerintah AS dan sekutunya,” tambah laporan itu, mengutip informasi yang diperolehnya.
Trump pada hari Ahad mengeluarkan peringatan akan pengeboman Iran jika Teheran gagal mencapai kesepakatan atas program nuklirnya.
“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan terjadi pemboman — dan akan terjadi pemboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” kata Trump seperti dikutip saat wawancara telepon dengan Kristen Welker dari NBC News.
Pada hari Sabtu, sebuah laporan oleh The Telegraph mengatakan Iran akan serang pangkalan angkatan laut Inggris-Amerika di Samudera Hindia jika diserang oleh AS.
Laporan itu, yang mengutip seorang pejabat senior militer Iran, muncul setelah Washington mengerahkan pembom jarak jauh di pangkalan udara strategis itu.
Pembom B-2 Spirit telah tiba di Fasilitas Dukungan Angkatan Laut Diego Garcia di Kepulauan Chagos, juru bicara Komando Strategis AS mengkonfirmasi kepada Iran International awal pekan ini ketika Washington meningkatkan retorika terhadap Iran.
Dalam tanggapan yang jelas terhadap pengerahan itu, pejabat Iran itu mengatakan kepada The Telegraph, “Tidak akan ada perbedaan dalam menargetkan pasukan Inggris atau Amerika jika Iran diserang dari pangkalan mana pun di wilayah itu atau dalam jangkauan rudal Iran.”
Namun, pangkalan di Samudra Hindia berjarak 3.800 kilometer dari Iran dan rudal balistik Iran memiliki jangkauan maksimum 2.000 kilometer. (hanoum/arrahmah.id)