ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Di tengah mengalirnya konsolidasi antara Kabul, Taliban, dan Amerika Serikat soal perang Afghanistan yang telah berlangsung selama 17 tahun, Pakistan disinyalir membangun benteng penghalang keamanan di sepanjang perbatasan barat lautnya.
Dikutip The Nation, Selasa (29/1/2019), Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar Layanan (ISPR), Mayor Jenderal Asif Ghafoor, menyatakan proyek pembangunan benteng sepanjang 1.200 kilometer itu telah dimulai tahun lalu. Islamabad masih harus menyelesaikan sisa dari total 2.300 kilometer yang direncanakan.
Menurut Ghafoor, pagar itu dibangun untuk mencegah pergerakan teroris dari seberang perbatasan dan diperlukan untuk memperbaiki situasi keamanan di wilayah tersebut. Pakistan juga telah memasang teknologi pengawasan dalam rangka memantau pergerakan lintas perbatasan.
Pembangunan pagar ini, yang merupakan inisiatif dari militer, dilakukan setelah Donald Trump membuat beberapa tuduhan publik terhadap Pakistan yang dinilainya tidak berbuat banyak untuk memerangi terorisme. Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, membantah tuduhan itu dan dengan terus terang menyatakan bahwa negerinya telah menderita krisis keamanan besar-besaran dan korban jiwa selama membantu AS dalam perang melawan teror.
Sementara Pakistan optimis bahwa tindakannya ini akan menyelamatkannya dari krisis keamanan serta tudingan buruk Washington, sejumlah pihak memperkirakan kemunculan krisis baru, terutama bagi suku Pashtun yang tersebar di kedua sisi perbatasan dan secara historis melakukan perjalanan bebas antara kedua negara. (Althaf/arrahmah.com)