TAIPEI (Arrahmah.com) – Ribuan pendukung gay melakukan pawai di jalan-jalan Taipei pada Sabtu (11/7/2015), beberapa bulan lagi menjelang pemilu yang bisa mengantarkan partai pendukung gay dan bisa membuat Taiwan sebagai negara pertama di Asia yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Para pengunjuk rasa itu melambaikan bendera pelangi, menyalakan lilin dan berteriak “orang gay masih memberikan suara” di sepanjang jalan menuju gedung parlemen dan kantor dua partai politik besar Taiwan, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Ahad (12/7).
Keputusan Mahkamah Agung AS yang baru-baru ini melegalkan pernikahan gay telah memberikan dorongan baru bagi pendukung gay di Taiwan, di mana undang-undang pernikahan telah dibahas di parlemen menjelang pemilihan Januari.
“Masyarakat Taiwan telah mencapai titik penerimaan terhadap pernikahan gay,“ kata pengunjuk rasa Rafael Tsai.
“Ini memalukan bahwa politisi kita tampaknya tidak berada di tingkat yang sama seperti rakyatnya,” tambah Tsai.
Taiwan adalah salah satu negara di Asia yang paling menerima terhadap keberadaan gay. Jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas mereka mendukung pernikahan gay, dan sebuah studi baru-baru ini oleh Menteri Kehakiman menganjurkan untuk melegalisasi pernikahan gay.
Bagaimanapun, tidak ada pengakuan formal terhadap pasangan sesama jenis dan banyak anak muda yang masih enggan untuk berterus terang kepada orang tua mereka.
“Ada perpecahan generasi yang cukup besar mengenai masalah ini,” kata pencetus RUU pernikahan itu yang kini terhenti, Mei Nu Yu.
“Mereka yang menentang umumnya berasal dari generasi tua, yang kebetulan banyak menjadi perwakilan di DPR,” lanjutnya.
Partai oposisi Yu, Partai Progresif Demokratik (DPP) mendukung hak-hak gay sehingga menyebabkan suara pendukung lawannya, Partai Nasionalis yang berkuasa, menurun tajam, khususnya di kalangan anak muda.
(ameera/arrahmah.com)