JAKARTA (Arrahmah.com) – Penulis buku-buku best seller, Asma Nadia, dalam sebuah bedah buku di Islamic Book Fair 2013 mengatakan bahwa, kesibukan yang selama ini sering dijadikan sebagai alasan penghambat menulis bagi sebagian orang, seharusnya bisa diatasi dan tidak dibesar-besarkan.
“Di Hongkong, para TKW itu kerjanya dari pagi bahkan hingga jam dua pagi lagi tapi masih sempat untuk menulis,” ujarnya di panggung utama IBF 2013, Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Sabtu (9/3).
Mereka, lanjutnya, bahkan harus menulis di dalam kamarnya ketika telah selesai semua kerjaan pada malam hari, dengan di terangi cahaya senter karena di sana majikannya tidak mau lampu masih nyala ketika sudah waktu tidur malam agar bangunnya bisa segar. “Bahkan mereka kalau masih sulit di kamar, maka memanfaatkan kesempatan untuk menulis di dalam kamar mandi,” ujar dewan penasihat Forum Lingkar Pena ini.
Asma juga bercerita, banyak orang yang bertanya kepadanya tentang bagaimana kalau menemui jalan buntu ketika menulis, namun saat ditanya balik sudah pernah ketemu kebuntuan, jawabnya belum. “Ditanya juga memang sudah pernah menulis, jawabnya juga belum,” tuturnya.
Menurutnya, tips untuk menulis buku best seller, diantaranya adalah membuat judul yang menarik serta pada opening dan ending. Asma juga berpesan agar harus disiplin dalam menulis. “Menulis itu memerlukan kedisiplinan, kita harus punya kedisiplinan,” pungkasnya.
Sementara itu, rekannya sesama penulis yang juga tampil bersama dalam kesempatan ini, Boim Lebon, menyampaikan bahwa menulis itu perlu bergaul. “Mau jadi penulis, harus akrab dan bergaul dengan penulis,” terang penulis buku Lupus ini. (bilal/inshany/arrahmah.com)