TURKISTAN (Arrahmah.id) – Kelompok militan Partai Islam Turkistan (TIP) menyeru pendukungnya dan umat Islam untuk melakukan jihad melawan rezim Cina. Pernyataan itu tertuang dalam buklet sembilan halaman berjudul “Kami Bukan dari Tiongkok; Tanah air kita adalah Turkistan Timur!” yang mereka terbitkan.
Dilansir Militant Wire (30/11/2022), pernyataan tersebut ditulis oleh Wakil Komandan TIP Abdu Salam dan dipublikasikan awal bulan ini melalui kelompok Voice of Islam Propaganda Center.
Dalam pesan itu, TIP meminta para cendekiawan, guru, dan umat Islam khususnya Muslim di Asia Tengah agar membebaskan Turkistan dari Cina.
“Kami adalah saudara dan saudari Anda dari Turkistan Timur yang ditindas oleh penjajah Cina”, katanya, mencatat “tanah ini datang dengan harga kekayaan dan darah nenek moyang kami.”
Dia melanjutkan dengan menceritakan bagaimana Cina menginvasi “negara kita”, “meliputinya dengan tirani”, dan menyatakan “tanah itu tidak pernah menjadi milik pemerintah Cina.”
TIP berpendapat bahwa Turkistan Timur adalah “negara merdeka” dengan kepentingan geo-strategis yang unik, tanah yang subur, dan sumber daya alam yang melimpah yang dihuni oleh umat Islam yang merupakan“bagian integral dari umat Islam.
Mereka adalah “orang-orang yang ulet, berani, setia, dan baik hati” dan “kisah-kisah gemilang mereka tercatat dalam buku-buku sejarah di seluruh dunia”.
Dia menggambarkan tanah itu sebagai rumah bagi para ilmuwan, profesor, dan insinyur dan populasi Muslim yang menganut metodologi Hanafi dalam yurisprudensi.
Abdu Salam menyebutkan bahwa Cina telah jelas-jelas melakukan penindasan terhadap Muslim Turkistan Timur. Kegiatan seperti pelarangan shalat, pelarangan ibadah haji, pelarangan membaca Al Quran telah dilakukan Cina.
Dia juga menyebutkan bahwa Cina telah menutup dan menghancurkan masjid, membunuhi dan memenjarakan umat Islam di kamp, dan membuat anak kecil muslim menjadi yatim piatu.
Selain itu, dia mengatakan Cina secara paksa mengindoktrinasi kaum muda muslim dengan ideologi komunis dan Cina tentang Marx dan Lenin.
Dia mengatakan bahwa tujuan TIP adalah untuk “mengambil kembali tanah Turkistan Timur yang diduduki” dan mendukung mereka yang ditekan oleh pemerintah Cina.
“Kami bukan teroris, kami adalah pejuang Turkistan yang menghadapi Cina untuk mencabut hak asasi manusia kami”, tambahnya. (hanoum/arrahmah.id)