JEDDAH (Arrahmah.com) – Raja Salman Arab Saudi menyetujui pasukan AS di Kerajaan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional, kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Jumat (19/7/2019).
Kementerian men-tweet bahwa Arab Saudi dan Amerika Serikat “memperkuat kemitraan lama mereka dalam (menghadapi) ancaman regional.”
🇸🇦🇺🇸 | @KingSalman has approved hosting US Armed Forces to increase joint cooperation in defense of regional security and stability and to preserve its peace pic.twitter.com/Mn8JL0JvAG
— Foreign Ministry 🇸🇦 (@KSAmofaEN) July 19, 2019
Di Washington, Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi langkah tersebut dalam sebuah pernyataan, mengatakan akan mengerahkan pasukan dan sumber daya ke Arab Saudi untuk “memberikan pencegah tambahan” dalam menghadapi “ancaman yang muncul”.
Gerakan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran di Teluk yang berdampak pada pasar minyak global.
Dengan mempertimbangkan ancaman militer Iran, AS mengirim kekuatan militer, termasuk pesawat tempur, rudal pertahanan udara dan kemungkinan lebih dari 500 tentara, ke pangkalan udara Saudi yang menjadi pusat kekuatan udara Amerika di Timur Tengah pada 1990-an.
Pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan beberapa pasukan AS dan sistem rudal pertahanan udara Patriot telah tiba di Pangkalan Udara Pangeran Sultan, selatan Riyadh, di mana pasukan telah mempersiapkan kedatangan pesawat akhir musim panas ini serta pasukan tambahan. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan rincian yang tidak diumumkan kepada publik.
Kesepakatan itu telah berlangsung selama berminggu-minggu dan bukan merupakan tanggapan khusus terhadap penyitaan kapal tanker Inggris oleh Iran pada hari Jumat di Teluk Arab.
Ketegangan dengan Iran telah meningkat sejak Mei ketika pemerintahan Trump mengatakan telah mendeteksi peningkatan persiapan Iran untuk kemungkinan serangan terhadap pasukan AS dan kepentingan mereka di wilayah Teluk.
Dalam pernyataan tertulis Jumat malam (19/7), Komando Pusat AS mengatakan pengerahan ke Arab Saudi telah disetujui oleh Pentagon.
“Gerakan pasukan ini memberikan pencegah tambahan, dan memastikan kemampuan kami untuk mempertahankan pasukan dan kepentingan kami di kawasan dari ancaman yang muncul dan kredibel,” kata Komando Pusat. “Gerakan ini menciptakan peningkatan kedalaman operasional dan jaringan logistik. Komando Sentral AS terus-menerus menilai postur pasukan di wilayah tersebut dan bekerja sama dengan otoritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendasarkan aset AS di lokasi yang sesuai.”
Pada Juni, Pentagon mengatakan akan mengerahkan 1.000 tentara ke Timur Tengah tetapi tidak mengatakan ke mana mereka akan dilokasikan. (Althaf/arrahmah.com)