WOOTTON BASSETT (Arrahmah.com) – Inggris gamang. Pasalnya, kematian pasukannya dalam 15 pertempuran mematikan selama 10 hari terakhir di Afghanistan, yang juga telah menyebabkan banyak pasukannya tewas, membuat Inggris kembali berpikir mengenai komitmennya mencampuri konflik yang tak kunjung menampakkan keberhasilan itu.
Jumlah total sebanyak delapan kematian tersebut diumumkan pada Jumat (10/7).
“Meningkatnya kematian mengharuskan kita berpikir dua hal, yakni kita harus melakukannya dengan lebih baik lagi atau kita meninggalkannya sama sekali,” kata Adam Holloway, salah seorang anggota komite pertahanan dalam Parlemen Inggris.
Sekretaris Pertahanan Inggris, Bob Ainsworth, dan perdana menteri Gordon Brown mengklaim bahwa peran Inggris di Afghanistan sangat krusial dalam membersihkan mujahidin yang sangat berpotensi menyerang Inggris.
Brown mengatakan pada Jumat (10/7) bahwa perang itu sangat penting bagi keamanan Inggris.
“Seperti ada tali yang menghubungkan pegunungan di Afghanistan dengan jalanan di negeri kami,” kata Brown pada para wartawan pada pertemuan di L’Aquila, Italia.
“Kami sudah mengadakan pembicaraan dengan presiden AS Barack Obama dengan para pemimpin dunia, ada kesepakatan bersama bahwa hal itu merupakan tugas bagi seluruh negara di dunia yang harus dilaksanakan.” (Althaf/ap/arrahmah.com)