RIYADH (Arrahmah.com) – Tindakan keras terhadap korupsi di Arab Saudi telah sangat merusak industri jet pribadi kerajaan sebagai tanda dampak kampanye terhadap perusahaan swasta dan elit kaya.
Lusinan pesawat, yang dimiliki oleh perorangan dan perusahaan carter dan bernilai ratusan juta dolar, terdampar di bandara di seluruh kerajaan termasuk Riyadh dan Jeddah, ujar laporan Reuters Rabu (9/1/2019).
Beberapa diserahkan kepada negara dalam penyelesaian yang dicapai setelah penumpasan diluncurkan pada akhir 2017, ketika puluhan pangeran, pengusaha dan pejabat pemerintah ditahan.
Yang lainnya yang dimiliki oleh warga Saudi yang menghadapi larangan bepergian atau enggan untuk menerbangkan pesawat karena mereka khawatir dengan pajangan kekayaan yang mungkin dilihat sebagai ejekan terhadap pemerintah atas kampanye anti-korupsi.
Kantor media pemerintah tidak menanggapi permintaan komentar. Otoritas Umum Penerbangan Sipil mengatakan pertanyaan tentang dampak gerakan anti-korupsi pada industri jet pribadi berada di luar mandatnya, menambahkan bahwa hubungannya dengan penerbangan swasta mencakup operasi, keselamatan dan regulasi.
Dampak penumpasan pada komunitas bisnis dan perusahaan swasta, yang sudah terhuyung-huyung karena harga minyak yang rendah dan kepercayaan konsumen yang melemah, telah menghancurkan kepercayaan investor dan berkontribusi terhadap rasa ketidakpastian seputar kebijakan Putra Mahkota Mohammad bin Salman.
Jumlah jet pribadi yang terdaftar di Arab Saudi sekitar 129 pada Desember 2018, tahun sebelumnya mencapai 136, menurut data dari FlightAscend Consultancy. (haninmazaya/arrahmah.com)