TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seluruh wilayah Timur Tengah akan berada di bawah pengawasan Israel pada tahun 2025, mantan kepala intelijen militer Israel mengklaim, dilansir MEMO pada Kamis (17/5/2018).
Berbicara pada konferensi intelijen di Tel Aviv sehari sebelumnya (16/5), Aharon Zeevi Farkash mengungkapkan bahwa setidaknya 10.000 satelit akan menopang ‘Israel’ melakukan pengawasan konstan terhadap negara-negara tetangganya di wilayah tersebut.
Meningkatnya pengintaian ini diduga akan memungkinkan militer ‘Israel’ untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan secara lebih efisien “kapanpun, dimanapun”, kata Farkash.
Kemajuan lain dari kemampuan intelijen Israel ini termasuk mengubah komunikasi lisan menjadi bentuk digital, yang kemudian akan dikirim untuk dimanfaatkan segera oleh angkatan laut, angkatan udara dan darat.
Sembari memuji supremasi ‘Israel’ dalam kemampuan intelijen udara, Farkash mengakui bahwa ‘negara’ ini tidak memiliki supremasi intelijen di darat.
Klaim baru mengenai pengembangan intelijen pasukan darat ini datang sehari setelah tentara ‘Israel’ menembak ribuan demonstran Palestina yang tidak bersenjata di perbatasan dengan Gaza.
Warga Palestina berdemonstrasi sebagai bagian dari Great March of Return yang sedang berlangsung yang dimulai pada 30 Maret.
Sebagai hasil dari respon yang terlalu reaktif ‘Israel’, lebih dari 60 demonstran terbunuh dan lebih dari 2.700 orang terluka ketika pasukan penjajah Zionis secara tidak pandang bulu menggunakan tembakan api, gas air mata, dan bom api terhadap para demonstran. (Althaf/arrahmah.com)