BANYUMAS (Arrahmah.id) – Tim penyelamat Indonesia meningkatkan upaya mereka pada Kamis (27/7/2023) untuk menyelamatkan delapan orang penambang yang terjebak di sebuah lubang di area pertambangan ilegal sejak Selasa malam.
Tim SAR gabungan berpacu dengan waktu dengan membawa enam mesin pompa air yang lebih besar untuk menyedot air keluar dari lubang, dan mencoba menutup lubang di mana air merembes dari cekungan air tanah. Pompa yang lebih kecil yang digunakan pada Rabu (26/7) gagal menurunkan permukaan air, lansir AP.
“Kami akan melakukan penilaian lebih lanjut ketika titik-titik masuknya air telah ditutup dan genangan air telah kering,” kata Adah Sudarsa, kepala kantor pencarian dan penyelamatan setempat, dalam sebuah pernyataan.
Kedelapan pekerja tersebut terjebak di dalam lubang tambang sedalam 60 meter di Kabupaten Banyumas, setelah air tiba-tiba menggenangi area pertambangan dalam beberapa jam setelah mereka memasuki lubang tersebut.
Seorang penambang yang berada di luar lubang tambang melihat air menumpuk di lubang tambang di dekatnya dan meminta kedelapan pekerja tersebut untuk keluar. Seorang pekerja lain kemudian memeriksa dan melihat para penambang masih berada di dalam lubang yang terendam air. Mereka mencoba mengeluarkan air dengan menggunakan pompa air namun air belum juga surut, ujar juru bicara kepolisian Jawa Tengah Stefanus Satake Bayu Setianto dalam sebuah pernyataan tertulis, dan menambahkan bahwa area penambangan emas tersebut tidak memiliki izin.
Tanah longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan adalah beberapa bahaya lain yang dihadapi para penambang di Indonesia, di mana operasi-operasi pertambangan kecil dan sering kali tidak berizin dapat ditemukan.
Sebagian besar pengolahan bijih emas menggunakan merkuri dan sianida yang sangat beracun dan para pekerja sering kali hanya menggunakan sedikit atau bahkan tidak menggunakan pelindung sama sekali.
Sepuluh penambang tewas dalam ledakan tambang batu bara di provinsi Sumatra Barat pada Desember. Pada Februari 2019, lebih dari 40 orang tewas setelah bangunan kayu darurat di sebuah tambang emas ilegal di Provinsi Sulawesi Utara runtuh akibat pergeseran tanah dan banyaknya lubang tambang. (haninmazaya/arrahmah.id)