PEKALONGAN (Arrahmah.id) – Tim penyelamat terus mencari korban yang selamat setelah tanah longsor di provinsi Jawa Tengah menewaskan sedikitnya 19 orang.
Hujan deras di Pekalongan menyebabkan tanah longsor pada Selasa (21/1/2025) di sebuah jalan utama yang menghubungkan kota tersebut dengan sebuah kawasan wisata, dataran tinggi Dieng.
Rekaman di media menunjukkan jalan dan rumah-rumah yang terkena dampak tertimbun dan sawah yang tertutup lumpur, reruntuhan dan bebatuan.
Tim penyelamat terpaksa berjalan kaki sejauh empat kilometer (2,5 mil) untuk mencapai lokasi karena jalan tidak dapat diakses. Sebuah ekskavator telah dikerahkan untuk membersihkan tanah longsor sementara hujan lebat dan kabut menghambat upaya penyelamatan.
“Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah pada Rabu pagi. Jumlah korban tewas yang tercatat hingga sore ini adalah 19 orang,” kata Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dilaporkan Al Jazeera (22/1).
“Dua jenazah yang ditemukan pagi ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang dalam peristiwa tragis tersebut.”
Badan pencarian dan penyelamatan Basarnas mengatakan pada Rabu bahwa 13 orang juga terluka.
Alat berat dikerahkan untuk membuka akses jalan bagi tim pencari dan sekitar 200 personil penyelamat telah dikirim untuk membantu upaya penyelamatan, kata pejabat setempat Mohammad Yulian Akbar.
“Fokus kami adalah mencari para korban,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah setempat telah mengumumkan keadaan darurat di distrik tersebut selama dua pekan.
Gambar-gambar yang dibagikan oleh badan bencana menunjukkan para petugas penyelamat membawa para korban dalam kantong-kantong mayat dengan tandu bambu di bawah kabut tebal dari lokasi kejadian.
Badan tersebut memperingatkan warga bahwa hujan diperkirakan akan turun dalam beberapa hari ke depan yang dapat menyebabkan lebih banyak tanah longsor dan banjir bandang.
Indonesia rentan terhadap tanah longsor selama musim hujan, biasanya antara November dan April, tetapi beberapa bencana yang disebabkan oleh cuaca buruk telah terjadi di luar musim tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Desember, 10 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda desa-desa berbukit di pulau Jawa. (haninmazaya/arrahmah.id)