JAKARTA (Arrahmah.com) – Sepulang dari investigasi lapangan di Suriah, Tim media Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) melakukan pertemuan dengan Jurnalis Islam Bersatu (JITU) untuk mempresentasikan hasil liputan dan observasi mereka atas apa yang terjadi di Suriah.
Bertempat di MIUMI, Jalan Tebet Timur Dalam Jakarta, Tim Media FIPS menceritakan hasil temuannya pada Jumat (14/06).
Menurut salah seorang Tim Media FIPS yang dikirim langsung ke Suriah, Ubay Salman, meskipun Suriah berada di Arab, rakyat Suriah telah lama berada jauh dari nuansa keislaman. Hal itu dikarenakan sejak zaman rezim Hafiz Assad masyarakat Suriah sudah ditekan sedemikian rupa sehingga tidak ada yang berani menampilkan identitas keislaman seperti shalat berjamaah, memelihara janggut , dan lainnya.
“Di Suriah, anak muda yang melakukan shalat berjamaah akan langsung dijebloskan ke dalam penjara,” ujar Ubay.
Hanya orang tua yang diperbolehkan untuk shalat berjamaah di masjid. Hal ini menegaskan bahwa rezim Assad (Hafiz-Bashar) bukanlah pemimpin Islam, bahkan berupaya menjauhkan orang-orang Suriah dari ajaran Islam itu sendiri.
(annajah/arrahmah.com)