JAKARTA (Arrahmah.com) – Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) akan mengirimkan tim medis dan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan dana kemanusiaan ke Palestina. Tim dari BSMI akan bertolak dari Jakarta ke Kairo, Mesir pada Kamis (1/1).
BSMI mengirimkan 2 dokter sebagai perwakilannya ke Palestina. Mereka bertugas untuk membantu warga sipil Palestina yang mengalami luka-luka di Jalur Gaza akibat serangan Isreal yang membabi-buta.
“Keberangkatan telah dikoordinasi dengan pemerintah melalui Departemen Kesehatan. Rencananya tim ini akan dilepas keberangkatannya oleh Ibu Menkes,” kata Ketua Umum BSMI dr Basuki Sutarsono di Markas BSMI, Jakarta, Kamis (1/1).
Tim yang bernama Advance ini merupakan kelompok pertama dari Indonesia yang akan melihat situasi dan kondisi di Palestina, serta memberi bantuan.
Mereka membawa obat-obatan berupa antibiotik, antitetanus, antinyeri, dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatannya untuk kondisi emergency.
Selain itu BSMI juga membawa Dana Kemanusiaan Palestina yang sudah dikumpulkan sejak 5 hari lalu sebesar Rp 350 juta. Sumber dana merupakan sumbangan dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina sebesar Rp 200 juta, dan sisanya dari donatur yang menyumbang ke BSMI.
Namun, tim Advance mendapat kendala untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebab, menurut dr Basuki, PBB tidak bisa membuka akses untuk memberi bantuan.
“Kita sudah coba membuat izin dengan nama LSM. Tidak bisa keluar izinnya. Sangat sulit untuk masuk Gaza karena boarding dikunci oleh Mesir. Untuk LSM pemerintah Mesir sangat selektif. Makanya kita lewat diplomatik negara,” terang dr Basuki.
Selain itu, BSMI juga mendapat kendala terkait izin. Mereka mendapat visa 3 bulan, namun karena mendompleng negara yang hanya mendapat jatah tinggal 8 hari, Tim Advance akan ikut pemerintah kembali ke Indonesia.
Selanjutnya, mereka akan mempersiapkan kebutuhan dari penilaian awal. Dan itu akan menjadi modal pada keberangkatan kedua kalinya tim tersebut. Rencananya BSMI akan mengirimkan 2 dokter susulan pada Senin 5 Januari 2009. [Hanin Mazaya/inilahnews]