JAKARTA (Arrahmah.id) – Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan terkait penetapan jatuhnya Lebaran Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H.
Berdasarkan kalender hijriah sesuai kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura alias MABIMS, bahwa belum terlihat hilal Idul Fitri 2023 memasuki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Dengan peta elongasi kita bisa lihat bahwasanya secara global, elongasi kita mensyaratakan 6,4 derajat, sedangkan Indonesia baru di Aceh 3 derajat atau 3 derajat lebih dikit, kalau kita sampai dimaksimalkan paling barat Indonesia,” tutur Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, Khofif di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2023), lansir Liputan6.
“Dengan kita lihat elongasinya pun belum memenuhi kriteria,” lanjutnya.
Diketahui, ada sebanyak 123 titik lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal.
“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal. Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” jelas Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
(ameera/arrahmah.id)