WASHINGTON (Arrahmah.com) – Aplikasi TikTok milik Cina mengaku menghapus video viral yang mengutuk tindakan keras Beijing terhadap Muslim di Xinjiang dan meminta maaf kepada remaja AS yang memposting video tersebut.
Dalam sebuah unggahan yang telah dilihat sebanyak 1,6 juta kali, Feroza Aziz mulai berbicara tentang pengeriting bulu mata tetapi dengan cepat beralih mengutuk penahanan massal etnis Uighur dan minoritas Cina lainnya di wilayah Xinjiang.
Sebagaimana dilansir Al Jazeera, Feroza mengatakan bahwa dia telah diblokir dari memposting di aplikasi TikTok selama sebulan setelah mengunggah video tentang Uighur, kemudian dia mengatakan di di Twitter pada Rabu (27/11/2019) bahwa videonya telah dihapus.
Perusahaan TikTok mengatakan video tersebut dipulihkan sekitar 50 menit kemudian dan menyebut penghapusan video tersebut karena adanya faktor human error
“Penting untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada dalam Pedoman Komunitas kami yang menghalangi konten seperti video ini, dan video itu seharusnya tidak dihapus,” kata pernyataan dari pihak TikTok.
“Kami ingin meminta maaf kepada pengguna atas kesalahan kami,” lanjutnya.
Here is a trick to getting longer lashes! #tiktok #muslim #muslimmemes #islam pic.twitter.com/r0JR0HrXbm
— Feroza Aziz (@ferozaazizz) November 25, 2019
Kelompok hak asasi manusia dan para ahli mengatakan, lebih dari satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya sebagian besar telah dikumpulkan dalam jaringan kamp-kamp interniran di seluruh wilayah Xinjiang yang rawan.
Cina, setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp-kamp tersebut, sekarang mengatakan bahwa keberadaan kamp-kamp itu sebagai sekolah kejuruan yang bertujuan “meredam daya pikat ideologi dan kekerasan garis keras agama melalui pendidikan dan pelatihan kerja”.
Feroza, Muslimah berusia 17 tahun, mengatakan dia tidak yakin bahwa akun yang diblokir tidak terkait dengan video Xinjiang-nya.
“Saya akan terus membahasnya, di Twitter, Instagram, di semua media sosial yang saya punya, bahkan Tiktok,” kata Ferosa kepada wartawan BBC, Vivienne Nunis s yang mewawancarianya.
“Saya tidak takut pada Tiktok, bahkan setelah akun saya diblokir. Saya tidak akan takut pada Tiktok,” tandasnya.
TikTok tak hanya memblokir akun para penggunanya, namun mereka juga memblokir semua perangkat agar para pengguna tidak membuat akun yang lain.
Hal itu terjadi pada Feroza, ia membuat akun baru dengan perangkat ponsel yang sama, lalu mengunggah video tentang Uighur, yang sekilas tampak seperti tutorial tata rias.
Tiktok mengatakan akun tersebut dinonaktifkan setelah mereka menerapkan “aturan media sosial” yang lantas berdampak pada pemblokiran akun milik Aziz, dan 2.406 akun lainnya yang telah melanggar kebijakan situs tersebut.
(ameera/arrahmah.com)