MALANG (Arrahmah.com) – Tiga warga negara Indonesia (WNI) asal Malang Jawa Timur dikabarkan ditangkap aparat kemanan Bandara Brunei Darussalam pada Sabtu 2 Mei 2015. Penumpang lain di pesawat yang sama mengaku pesawat sempat delay selama satu hari lantaran kejadian itu.
“Kakak ipar saya ada di pesawat itu, mereka mau berangkat ke Uni Emirat untuk bekerja jadi TKI di Abu Dhabi,” kata Tukijan, warga Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Rabu 6 Mei 2015, lapor Viva
Tukijan menuturkan kakak ipar dan suaminya berangkat dari Bandara Juanda pada Sabtu pagi menumpang pesawat Royal Brunei Airlines tujuan Uni Emirat Arab. Rutenya pesawat akan transit di Brunei Darussalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi.
“Kakak ipar saya berangkat sekitar pukul 07.00 dari Juanda dan transit dulu di Brunei Darussalam,” katanya.
Setibanya di Brunei, Sabtu pagi 2 Mei 2015 waktu setempat, pesawat Royal Brunei ternyata mengalami delay dan kerabat Tukijan baru berangkat melanjutkan perjalanan pada Minggu 3 Mei 2015 waktu setempat.
“Seharusnya Minggu sudah sampai, tapi kami belum juga dapat kabar,” kata Tukijan.
Kabar itu baru didengar pada Senin malam, ketika kerabatnya menghubungi keluarga di Malang lewat telepon selulernya. Kakak Ipar Tukijan, menuturkan pesawat tertahan selama satu hari lantaran ada warga Pakis, asal Kabupaten Malang yang tertangkap dan diduga membawa bahan peledak saat berada di bandara Brunei Darussalam.
“Kami baru dapat kabar Senin malam, katanya pesawat mereka terlambat sehari karena ada warga Pakis yang membawa bahan peledak,” aku Tukijan.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat membenarkan jika ada tiga warga Malang yang sedang dalam penyelidikan Mabes Polri. Aparat kepolisin di wilayah Kabupaten Malang, menurutnya diminta untuk mendampingi dan mencari informasi tentang tiga warga Malang pada Senin 4 Mei 2015.
“Polres Malang hanya diminta mendampingi dan mencari informasi di alamat tiga warga yang bersangkutan. Untuk penyelidikan langsung ditangani Mabes Polri. Mereka diamankan ketika di Brunei Darussalam. Kami juga belum tahu kapan tiga warga Malang akan dikirim ke Malang,” katanya.
Tiga warga Malang itu diketahui beralamat di Kecamatan Pakis dan Kecamatan Jabung. Mereka menumpang pesawat Royal Brunei pemberangkatan dari Juanda pada Sabtu 2 Mei 2015 untuk menunaikan ibadah Umroh hingga 12 Mei 2015. (azm/arrahmah.com)