MALI (Arrahmah.com) – Tiga pria warga Barat yang ditahan oleh Mujahidin Al-Qaeda di Maghrib Islam (AQIM) sejak tahun lalu mendesak pemerintah mereka untuk melakukan negosiasi dengan Mujahidin untuk pembebasan mereka.
Stephen Malcolm, yang memiliki dua kewarganegaraan Inggris-Afrika, Sjaak Rijke dari Belanda dan Johan Gustafsson dari Swedia nampak dalam kondisi baik ketika muncul dalam video liputan Aljazeera pada Rabu (22/8/2012).
Mereka ditangkap pada 25 November tahun lalu ketika sedang berjalan-jalan di utara kota Timbuktu, Mali.
Dalam video itu, Aljazeera menunjukkan tiga pria Barat yang sudah berjanggut dengan memakai pakaian bersih, pakaian tradisional yang tidak jauh beda jenisnya dengan yang dipakai Mujahidin, dan penutup kepala yang juga biasa dikenakan oleh Mujahidin Afrika turun dari kendaraan dikawal dengan beberapa Mujahidin bersenjata, kemudian berjalan dan duduk di atas karpet yang disediakan oleh Mujahidin.
Saat diwawancarai, suara mereka tidak jelas terdengar karena tertutupi oleh suara wartawan Aljazeera, yang mengutip perkataan mereka bahwa mereka diperlakukan dengan baik oleh Mujahidin dan meminta pemerintah mereka untuk mengintensifkan negosiasi untuk membebaskan mereka.
Dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu, Mujahidin AQIM sepakat untuk membebaskan warga Inggris yang ditahan jika Inggris membebaskan Syaikh Abu Qatadah (hafizhahullah) dan membebaskannya memilih tempat yang ia kehendaki dan bukan di Yordania, seperti yang Inggris rencanakan. (siraaj/arrahmah.com)