GHAUTAH (Arrahmah.com) – Tiga truk yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan memasuki daerah pinggiran Ghautah Timur yang diperangi pada Selasa (25/7/2017) di tengah kesepakatan “gencatan senjata” yang dicapai beberapa hari lalu, ujar aktivis Suriah dan pernyataan Rusia.
Pejabat Rusia di pangkalan udara Hmeimim mengatakan 10 ton bantuan memasuki daerah Jaisyul Islam di Ghautah Timur, lansir Zaman Alwasl.
Sebelumnya, 8 warga sipil tewas di Ghautah Timur kemarin malam, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris. Kematian tersebut merupakan korban sipil pertama sejak “gencatan senjata” diumumkan pada Sabtu (22/7).
Serangan yang menargetkan kota Arbin, juga melukai 30 sipil lainnya, lanjut laporan.
Pertahanan Sipil untuk pedesaan Damaskus, sebuah layanan penyelamatan yang beroperasi di wilayah tersebut mengatakan bahwa korban tewas termasuk lima anak dan dua perempuan.
Dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook, kelompok yang lebih dikenal dengan sebutan White Helmets mengatakan jumlah korban terluka dan yang masih menghilang mencapai 50 orang. Serangan menghantam daerah itu pada pukul 11 malam waktu setempat. (haninmazaya/arrahmah.com)