NICE (Arrahmah.com) – Seorang pria Tunisia melakukan serangan menggunakan pisau di Notre Dame Basilica Church, Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020). Sang pelaku melakukan penusukan hingga menewaskan tiga orang. Satu orang wanita dikabarkan tewas dipenggal.
Dikutip dari Reuters, Jumat (30/10), setelah dilakukan identifikasi diketahui pelaku merupakan seorang pemuda Tunisia berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui.
Kepala jaksa anti-teroris Prancis, Jean Francois Ricard, mengatakan sebelum melancarkan aksi penusukan di gereja, Aouissaoui tiba di Eropa pada 20 September di Lampedus, Italia yang merupakan daerah para imigran dari Afrika.
“Pria itu datang ke kota (Nice) dengan kereta api pada Kamis pagi dan pergi ke gereja di mana dia menikam dan membunuh sexton berusia 55 tahun dan memenggal kepala seorang wanita berusia 60 tahun,” kata Ricard.
“Dia juga menikam seorang wanita berusia 44 tahun yang melarikan diri ke restoran terdekat di mana (korban) meninggal beberapa menit kemudian,” tambah dia.
Aksi penusukan itu terhenti setelah pelaku ditembak oleh polisi. Meski terkena tembakan, ia masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit.
“Tersangka berada di rumah sakit dalam kondisi kritis,” ucap Ricard.
Sementara Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan serangan yang dilakukan oleh Aouissaoui sama dengan aksi pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty. Paty dipenggal pria Chechnya kerena menunjukkan gambar Nabi Muhammad kepada muridnya.
Serangan itu lantas menuai respons dari para pemimpin politik di Prancis.
Jean-Luc Melenchon, pemimpin partai sayap kiri France Insoumise, men-tweet: “Pikiran dan belas kasih untuk para korban serangan di #Nice.”
Anne Hidalgo, wali kota Paris, berkata: “Pikiran pertama saya tertuju pada para korban dan orang yang mereka cintai yang terkena dampak serangan mengerikan ini. Orang-orang Nice, serta wali kota @cestrosi, dapat mengandalkan dukungan dari kota Paris.” (Hanoum/Arrahmah.com)