AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Sedikitnya, tiga tentara Republik Georgia yang membantu NATO tewas di provinsi Helmand, Afghanistan Selatan dalam sebuah ledakan. Kematian tiga tentara salib itu menambah jumlah kematian tentara pembantu NATO.
“Kendaraan tempur mereka meledak karena serangan ‘pemberontak’,” kata Menteri Pertahanan Georgia, pada hari Rabu (22/2/2012), dilansir presstv.
Presiden Republik Georgia, Mikheil Saakashvili, yang berada di Helmand pada hari Senin (20/2) untuk bertemu dengan pasukannya di Afghanistan, mengatakan setelah kematian tiga tentaranya itu bahwa mereka akan tetap berkomitmen untuk membantu NATO dalam perang Afghanistan.
“Pengorbanan para prajurit Georgia dihargai oleh rakyat Georgia,” ujar Saakashvili dengan percaya diri.
Sejak tahun 2004, pasukan Salib dari Georgia, negara non-NATO telah berada di Afghanistan, dengan komitmen dengan ambisi untuk bergabung dengan NATO.
Saat ini, Georgia menempatkan lebih dari 900 pasukan untuk membantu NATO berperang di Afghanistan, termasuk 750 pasukan di Helmand. Georgia berencana untuk mengirim kembali sekitar 600-700 pasukan tahun ini ke Afghanistan, yang akan membuat Georgia menjadi negara non-NATO yang menempatkan pasukan terbesar di Afghanistan, demi mengemis keanggotaan NATO. (siraaj/arrahmah.com)